Direskrimsus Polda Jatim Kombes Gidion Arif Setyawan memaparkan Maulidi telah lima bulan bergabung dengan MeMiles. Dia juga cukup aktif melakukan top up dan mendapat beberapa reward.
"Dia ikut top up sudah lebih 4-5 bulan yang lalu. Kemudian beberapa item top up promo termasuk yang paling tinggi VIP itu setor Rp 50 juta dapat Rp 50 miliar," kata Gidion di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (15/1/2020).
"Bayangkan, dengan top up segitu bisa mendapatkan jumlah yang demikian dalam waktu yang cukup singkat," imbuhnya.
Namun Maulidi belum mendapat Rp 50 miliar yang dijanjikan meski sudah melakukan top up Rp 50 juta. Tak hanya itu, Gidion menyebut Maulidi dalam akun media sosialnya selalu menyebut dirinya mendapatkan empat mobil. Namun nyatanya dia hanya mendapat dua saja.
"Dia bilang dapat empat, ternyata dapat dua. Jadi sistem ini lebih memainkan psikologi massa, ketika ini yang namanya meng-endorse untuk menarik massa," lanjutnya.
Selain itu, Gidion mengatakan PT Kam and Kam kerap memerintahkan member-nya memberikan testimoni yang berlebihan untuk menarik member lain. Bahkan tak jarang membayar orang untuk memberikan testimoni palsu.
"Ini ada dari MeMiles, untuk membuat member percaya bahwa dia sudah dapat, ketika dia dapat, dia disuruh ngomong apa pun sudah bisa. Bahkan ada yang tidak dapat apa-apa dan dibayar untuk mengatakan dapat Hummer," pungkas Gidion.
Soal Investasi Bodong MeMiles, Ello Menyebut Dirinya Korban:
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini