Bukan hanya sekarang, rupanya sejak 1970-an Cirebon menjadi salah satu tempat favorit untuk menonton bioskop. Zaman itu, Cirebon memiliki tujuh bioskop legendaris.
Bioskop itu terdiri Abadi-Murni, Seroja atau Paradise, Galaksi, Star Theater, Cirebon Theater, Mandala Theater, dan Sridara atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'misbar', akronim dari gerimis bubar. Ya, studio Mandala Theater itu tak memiliki atap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya tahun 1970 atau sampai 80-an paling banyak film-film Indonesia. Dulu Rhoma Irama paling banyak ditonton, termasuk saya suka menonton itu," kata Dede sambil tersenyum saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Selasa (14/1/2020).
"Sekarang sudah jadi pertokoan, ada juga yang jadi gedung pertemuan. Setelah ada Cirebon Mall, kemudian bioskop lama itu hilang. Karena muncul 21," ujarnya.
"Setelah itu, muncul beberapa mal lagi. Hingga sekarang ada XXI, 21, CGV," ucap Dede menambahkan.
![]() |
"Pertama hilang itu Abadi Murni, karena lokasinya berhadapan langsung dengan Cirebon Mall atau Hero. Kemudian diikuti dengan yang lainnya," tutur Badar.
Menurut Badar, tujuh bioskop legendaris tersebut merupakan hiburan satu-satunya di Cirebon. Ia mengaku kerap mengantre demi menonton film yang dibintangi Rhoma Irama dan film Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro). Antrean selalu terjadi saat momen liburan dan akhir pekan.
"Semua bioskop ramai. Dulu itu film barat nggak ada, adanya India. Ya favoritnya film Rhoma Irama, pasti antre," kata pria berambut putih ini.
Di Misbar itu ada istilah 'mateni show', pemutaran filmnya dua kali tapi cukup bayar Rp 100.Saefulah Badar |
Salah satu bioskop favorit Badar yaitu Misbar atau Sridara. Sewaktu masa seragam putih abu-abu, Badar mengaku rutin menonton di Sribadara. Sebab, ia menjelaskan, harga tiketnya lebih murah dibandingkan dengan yang lain.
"Di Misbar itu ada istilah 'mateni show', pemutaran filmnya dua kali tapi cukup bayar Rp 100, harga untuk menonton satu film. Pemutarannya dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, setiap hari Sabtu," ujar Badar.
![]() |
Era kejayaan tujuh bioskop legendaris di Cirebon tinggal kenangan. Kini bioskop di Cirebon dikuasai oleh CGV, XXI, dan Cineplex 21, yang tersebar di empat tempat.
Keberadaan empat studio di Kota Cirebon itu diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan lokal, khususnya wisatawan dari wilayah Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Sebab, tiga daerah tersebut tak memiliki bioskop.
"Memang di sini perkembangan bioskop lebih bagus dari daerah sekitarnya. Bisa jadi menjadi penarik wisatawan, ya wisatawan regional," kata Kabid Pariwisata DKOKP Kota Cirebon Wandi Sofyan.
Menurutnya, materi film yang ditayangkan di bioskop tidak ada perbedaan dengan daerah lain, antara Cirebon dengan Jakarta, Surabaya dan kota lainnya yang memiliki bioskop.
"Materinya sama lah. Bedanya kan mereka datang nonton bioskop karena di daerahnya tidak ada bioskop," kata Wandi.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini