Runtuhnya Kejayaan Tujuh Bioskop Legendaris Cirebon

Jabar Minim Bioskop

Runtuhnya Kejayaan Tujuh Bioskop Legendaris Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 15 Jan 2020 07:11 WIB
Gedung pertemuan Cirebon Convetion Hall dulunya bioskop Galaksi dan Star Teather. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Kota Cirebon saat ini menjadi penguasa hiburan, khususnya gedung pertunjukan film atau bioskop di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Sedikitnya ada empat bioskop yang beroperasi di Cirebon.

Bukan hanya sekarang, rupanya sejak 1970-an Cirebon menjadi salah satu tempat favorit untuk menonton bioskop. Zaman itu, Cirebon memiliki tujuh bioskop legendaris.


Bioskop itu terdiri Abadi-Murni, Seroja atau Paradise, Galaksi, Star Theater, Cirebon Theater, Mandala Theater, dan Sridara atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'misbar', akronim dari gerimis bubar. Ya, studio Mandala Theater itu tak memiliki atap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini gedung bioskop legendaris tersebut sudah beralih fungsi. Ada yang jadi kantor perbankan, pertokoan, dan lahan kosong.

Runtuhnya Kejayaan Tujuh Bioskop Legendaris di CirebonKantor Bank Panin Cirebon dulunya gedung bioskop Sridara atau Misbar. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Kasie Kesenian Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwsata (DKOKP) Kota Cirebon Dede Wahidin mengungkapkan bioskop Paradise dan Abadi-Murni merupakan terfavorit dari tujuh bioskop legendaris yang ada di Cirebon. Dede menceritakan kenangan manisnya saat menonton di dua bioskop favorit tersebut. Kala itu, menurut Dede, film asli Indonesia merajai bioskop.

"Ya tahun 1970 atau sampai 80-an paling banyak film-film Indonesia. Dulu Rhoma Irama paling banyak ditonton, termasuk saya suka menonton itu," kata Dede sambil tersenyum saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Selasa (14/1/2020).

Dede menuturkan saat itu harga tiket menonton bioskop hanya Rp 200 hingga Rp 300. Ia menyebut salah satu faktor runtuhnya kejayaan tujuh bioskop legendaris itu karena hadirnya Cirebon Mall yang menggandeng Cineplex 21.

"Sekarang sudah jadi pertokoan, ada juga yang jadi gedung pertemuan. Setelah ada Cirebon Mall, kemudian bioskop lama itu hilang. Karena muncul 21," ujarnya.

"Setelah itu, muncul beberapa mal lagi. Hingga sekarang ada XXI, 21, CGV," ucap Dede menambahkan.

Runtuhnya Kejayaan Tujuh Bioskop Legendaris di CirebonGedung Ace Hardware dulunya gedung bioskop Abadi Murni. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Senada disampaikan penikmat film aktif sejak tahun 70-an yang juga Dosen Komunikasi IAIN Sykeh Nurjati Cirebon, Saefulah Badar. Selain munculnya Cineplex 21 di Cirebon, beberapa faktor lain yang membuat runtuhnya kejayaan bioskop legendaris di Cirebon gegara kemunculan DVD dan VCD serta tayangan televisi swasta.

"Pertama hilang itu Abadi Murni, karena lokasinya berhadapan langsung dengan Cirebon Mall atau Hero. Kemudian diikuti dengan yang lainnya," tutur Badar.


Menurut Badar, tujuh bioskop legendaris tersebut merupakan hiburan satu-satunya di Cirebon. Ia mengaku kerap mengantre demi menonton film yang dibintangi Rhoma Irama dan film Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro). Antrean selalu terjadi saat momen liburan dan akhir pekan.

"Semua bioskop ramai. Dulu itu film barat nggak ada, adanya India. Ya favoritnya film Rhoma Irama, pasti antre," kata pria berambut putih ini.

Di Misbar itu ada istilah 'mateni show', pemutaran filmnya dua kali tapi cukup bayar Rp 100.Saefulah Badar

Salah satu bioskop favorit Badar yaitu Misbar atau Sridara. Sewaktu masa seragam putih abu-abu, Badar mengaku rutin menonton di Sribadara. Sebab, ia menjelaskan, harga tiketnya lebih murah dibandingkan dengan yang lain.

"Di Misbar itu ada istilah 'mateni show', pemutaran filmnya dua kali tapi cukup bayar Rp 100, harga untuk menonton satu film. Pemutarannya dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, setiap hari Sabtu," ujar Badar.

Runtuhnya Kejayaan Tujuh Bioskop Legendaris di CirebonPagar lahan kosong ini dulunya gedung bioskop Paradise. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Menarik Wisatawan Lokal

Era kejayaan tujuh bioskop legendaris di Cirebon tinggal kenangan. Kini bioskop di Cirebon dikuasai oleh CGV, XXI, dan Cineplex 21, yang tersebar di empat tempat.

Keberadaan empat studio di Kota Cirebon itu diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan lokal, khususnya wisatawan dari wilayah Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Sebab, tiga daerah tersebut tak memiliki bioskop.

"Memang di sini perkembangan bioskop lebih bagus dari daerah sekitarnya. Bisa jadi menjadi penarik wisatawan, ya wisatawan regional," kata Kabid Pariwisata DKOKP Kota Cirebon Wandi Sofyan.


Menurutnya, materi film yang ditayangkan di bioskop tidak ada perbedaan dengan daerah lain, antara Cirebon dengan Jakarta, Surabaya dan kota lainnya yang memiliki bioskop.

"Materinya sama lah. Bedanya kan mereka datang nonton bioskop karena di daerahnya tidak ada bioskop," kata Wandi.
Halaman 2 dari 3
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads