"Apalagi yang menjadi 'pemerannya' itu ibu dan anak. Melibatkan anak-anak di bawah umur lagi. Tentunya ini adalah bukti kalau maksiat itu ada di Kota Padang. Hal yang selalu dibantah oleh Wali Kota Padang dan tim-tim pendukungnya. Sekarang Polda Sumbar sendiri yang menggerebek prostitusi berkedok kos-kosan yang melibatkan anak di bawah umur," kata Andre kepada wartawan, Selasa (14/1/2020).
Polda Sumbar diketahui membongkar bisnis prostitusi yang dilakukan ibu dan anak, yakni Hel dan D di Padang. Bisnis prostitusi ini berkedok kos-kosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mungkin sudah tepat kalau Pak Wali Kota Padang tak lagi sibuk keliling-keliling Sumbar untuk mengisi ceramah-ceramah agama. Sibuklah keliling-keliling Kota Padang, karena maksiat itu tak hanya di kafe-kafe dan tempat hiburan malam lainnya. Tapi sudah sampai ke rumah-rumah warga kota," sebutnya.
"Kami apresiasi Ditreskrimum Polda Sumbar yang telah mengungkapnya," imbuh Andre.
Sebelumnya, polisi membongkar bisnis prostitusi ibu dan anak yang berkedok kos-kosan. Bisnis itu di rumah Jalan Adinegoro, Koto Tangah, Padang.
Dari rumah itu, ditangkap juga tiga perempuan --salah satunya masih bersekolah-- yang melayani hidung belang. Ibu dan anak pemilik bisnis tersebut ditangkap pada Jumat (10/1) malam.
"Ibunya sebagai mami, anaknya bagian yang mencari perempuan," ungkap Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu saat dimintai konfirmasi, Selasa (14/1).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini