Ketua DPD Partai Nasdem Gunungkidul, Suparjo mengatakan Wahyu dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rasyid telah mengikuti proses penjaringan pada September 2019. Wahyu bakal menjadi calon Bupati dan Bahron sebagai calon Wakil Bupati Gunungkidul.
"Sudah mengerucut ke Pak Wahyu dan Pak Bahron. Pak Wahyu itu pernah menjadi dosen dan rektor UGK (Universitas Gunungkidul), sedangkan Pak Bahron merupakan PNS (Kepala Disdikpora Gunungkidul)," kata Suparjo kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suparjo menyebut Wahyu pernah maju sebagai calon Wakil Bupati Gunungkidul pada tahun 2015. Saat itu, Wahyu mendampingi Subardi. Kini, nama Wahyu dan Bahron sudah diajukan ke DPP Partai NasDem untuk mendapatkan rekomendasi partai.
"Sekarang kami masih menunggu rekomendasi dari DPP Nasdem, keluarnya mungkin (bulan) Februari-Maret. Pertimbangannya (nama Wahyu dan Bahron yang diajukan ke DPP) karena visi misi mereka (Wahyu dan Bahro) paling sesuai dengan partai," terang Suparjo.
Diwawancarai terpisah, Sekretaris DPW NasDem DIY, Suharno mengatakan, bahwa Wahyu Purwanto merupakan kader NasDem. Karena itu, Wahyu mendaftarkan diri sebagai balon melalui DPD NasDem Gunungkidul.
"Sudah sekitar 2 tahun (Wahyu menjadi kader NasDem) dan sekarang dia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua di DPW NasDem DIY," kata Suharno. "Karena itu dia (Wahyu) hanya mendaftar di Partai NasDem," lanjutnya.
Menyoal isu yang menyebut Wahyu adalah kerabat Presiden Jokowi, Suharno membenarkannya. Menurutnya, Wahyu adalah adik ipar Jokowi.
"Memang benar, Pak Wahyu itu ipar Pak Jokowi. Jadi adiknya Pak Jokowi (jadi) istrinya Pak Wahyu," kata Suharno.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengaku belum berkomunikasi dengan Wahyu soal Pilkada Gunungkidul. Bahkan, saat ini DPC PDIP Gunungkidul sudah mengirimkan tujuh nama penjaringan untuk bakal calon kepala daerah Gunungkidul ke DPP.
"Jadi, Pak Wahyu sama sekali tidak pernah berkomunikasi politik dengan PDIP, dan Pak Wahyu juga tidak mendaftar kepada kita, sama sekali belum pernah ada pembicaraan dengan kami," ucapnya.
Endah menambahkan saat ini PDIP telah memiliki 7 nama balon dan telah disodorkan ke DPP untuk menjalani proses selanjutnya yakni pemberian surat rekomendasi. Mereka adalah Bambang Wisnu Handoyo, Sunaryanto, Tugiman, Kukuh Hertriasning, Supartono, Dhemas Kursiswanto, dan Danang Ardianto.
Endah menyebut koalisi untuk Pilkada masih cair. Dia juga tidak menutup komunikasi dengan NasDem soal peluang mengusung kepala daerah di Gunungkidul.
Masih ada peluang bagi Wahyu diusung PDIP. Apa syaratnya?
"Karena beliau (Wahyu) tidak mendaftar ke kita. Tetapi siapapun, walaupun tidak mendaftar, tidak dijaring, kalau direkomendasikan DPP harga mati seluruh kader PDIP harus mendukung," kata Endah.
Dihubungi terpisah, Wahyu enggan berkomentar banyak soal isu maju Pilkada. Wahyu juga irit bicara ketika ditanya banyak soal Pilkada Gunungkidul.
"Kalau terkait pilbup (Kabupaten Gunungkidul) saya tidak akan menjawab, nyuwun pangapunten (mohon maaf)," kata Wahyu kepada detikcom melalui pesan singkat.
Namun, Wahyu membenarkan soal isu jika dirinya merupakan kerabat Presiden Jokowi. Wahyu disebut sebagai saudara ipar dari Jokowi.
"Nggih, Mas (iya, Mas. --masih kerabat dengan Jokowi)," ucap Wahyu.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini