Ada tiga alat peringatan dini yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu Disaster Warning System (DWS), Automatic Weather System (AWS) atau alat pengukur cuaca, dan Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk mengukur ketinggian air.
"DWS, Disaster Warning System, itu untuk yang di bantaran kali. Kalau air Katulampa atau Depok siaga, kami langsung menginformasikan melalui Disaster Warning System," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, M Ridwan, saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DWS berbentuk menara pengeras suara dengan empat sisi. Petugas BPBD DKI akan menyampaikan informasi jika pintu air dalam siaga 3 ke atas.
"Sudah (berfungsi). Diumumkan dari kantor BPBD saat pintu air siaga 3, atau waspada. Alat kami memang pakai toa (pengeras suara) tapi bukan menggunakan toa yang ada di mesjid," kata Ridwan.
Pada tahun ini, BPBD DKI akan menambah 6 DWS. "Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165.000.000. Pengadaan DWS 6 set, anggaran Rp 4.073.901.441," kata Ridwan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini