Chicago -
Boeing memiliki CEO baru yang menggantikan
Dennis Muilenburg yang dicopot dari jabatannya.
David Calhoun resmi mulai menjabat CEO Boeing sejak Senin (13/1) waktu AS dan akan memimpin Boeing menghadapi krisis 737 MAX yang terlibat dua kecelakaan fatal yang menewaskan total 346 orang.
Seperti dilansir
Reuters dan
Channel News Asia, Senin (13/1/2020), Calhoun (62) yang merupakan salah satu direktur dalam tubuh Boeing sejak lama, ditunjuk menjadi CEO baru Boeing sejak 23 Desember 2019, setelah direksi mencopot Muilenburg dari jabatannya.
Muilenburg dicopot di tengah kekhawatiran soal hubungan Boeing dengan regulator penerbangan federal Amerika Serikat (FAA) dan cara perusahaan itu menangani krisis MAX.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa
Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret 2019 hingga kini. Boeing telah memperkirakan biaya grounding 737 MAX mencapai lebih dari US$ 9 miliar dan diperkirakan akan ada biaya tambahan saat pendapatan kuartal keempat dirilis pada 29 Januari mendatang.
Boeing menghadapi kenaikan biaya karena menghentikan produksi 737 MAX mulai bulan ini, kemudian harus membayar kompensasi kepada maskapai-maskapai penerbangan yang mengalami kerugian karena grounding dan berupaya membantu rantai pasokannya.
Calhoun yang pernah menjabat sebagai eksekutif pada perusahaan ekuitas swasta Blackstone dan menjadi manajer krisis korporat ini, telah berupaya memperbaiki hubungan Boeing dengan para regulator penerbangan, maskapai dan anggota parlemen AS.
Tonton juga Mulai Januari 2020, Boeing Hentikan Sementara Produksi 737 MAX :
Pekan lalu, dewan direksi dan CEO sementara Boeing berbalik arah dan merekomendasikan bahwa regulator penerbangan memerlukan simulator pelatihan untuk para pilot sebelum mengizinkan 737 MAX kembali mengudara. Jajaran direksi Boeing juga telah merilis lebih dari 100 halaman dokumen berisi pesan-pesan internal yang mengungkapkan upaya Boeing menghindari biaya pelatihan simulator untuk 737 MAX.
Dalam salah satu pesan internal via email, seorang pegawai Boeing menyebut 737 MAX 'dirancang oleh badut-badut yang pada gilirannya diawasi oleh monyet-monyet'. Boeing menyebut pesan-pesan internal semacam itu 'sungguh tidak bisa diterima'.
Seorang sumber yang dekat dengan Calhoun menuturkan bahwa Calhoun ingin 'mengilangkan budaya arogan' dalam tubuh Boeing, yang ditunjukkan dalam pesan-pesan internal pegawai Boeing yang diungkap ke publik. Menurut sumber itu, Calhoun juga ingin memastikan para staf 'saling bertanggung jawab satu sama lain'.
Ditambahkan sumber tersebut bahwa Calhoun akan berada di markas utama Boeing di Chicago dan di fasilitas-fasilitas Boeing di Washington sepanjang pekan ini untuk berdialog dengan banyak pegawai Boeing.
Sebelumnya pada Jumat (10/1) lalu, direksi Boeing menyetujui gaji sebesar US$ 1,4 juta dalam setahun bagi Calhoun dan kompensasi jangka panjang sebesar US$ 26,5 juta jika dia mampu mencapai sejumlah pencapaian, termasuk kembali mengudaranya Boeing 737 MAX.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa FAA diperkirakan tidak akan mengizinkan Boeing 737 MAX kembali mengudara, setidaknya hingga Februari atau Maret 2020 atau bisa lebih lama lagi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini