Washington DC - Beberapa pegawai
Boeing disebut mengetahui adanya masalah pada simulator penerbangan pada pesawat
737 MAX yang kini di-grounded secara global. Dokumen-dokumen Boeing yang baru dirilis menunjukkan para pegawai berupaya menyembunyikan masalah itu dari otoritas penerbangan federal
Amerika Serikat atau FAA.
Seperti dilansir
Associated Press, Jumat (10/1/2020), pesan-pesan internal Boeing yang dirilis pada Kamis (9/1) waktu setempat, menunjukkan para pegawai Boeing membahas soal memperdaya
FAA tentang masalah pada simulator penerbangan 737 MAX.
Dalam salah satu percakapan, seorang pegawai Boeing menuturkan kepada koleganya bahwa mereka tidak akan membiarkan keluarga mereka naik 737 MAX.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boeing dalam pernyataannya menyebut pernyataan itu 'memicu pertanyaan soal interaksi-interaksi Boeing dengan FAA' dalam mendapatkan simulator memenuhi syarat. Namun Boeing menyatakan pihaknya yakin bahwa mesin simulator penerbangan itu berfungsi dengan layak.
"Komunikasi ini tidak mencerminkan bagaimana perusahaan kami dan komunikasi itu sepenuhnya tidak bisa diterima," tegas Boeing dalam pernyataannya.
Dalam pesan-pesan internal itu, para pegawai Boeing juga menggerutu soal manajemen senior Boeing, pemilihan pemasok berbujet rendah, menghambur-hamburkan uang dan soal pesawat tipe MAX.
"Pesawat ini dirancang oleh badut-badut yang diawasi oleh monyet-monyet," tulisan salah satu pegawai Boeing dalam pesan inetrnal.
Simak Video "Detik-Detik Pesawat Ukraina Diduga Terkena Rudal Iran"
Nama-nama pegawai Boeing yang menulis pesan via email dan pesan singkat itu disensor dari publik.
Pesawat Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret lalu, setelah terjadi dua tragedi yang menewaskan total 346 orang. Tragedi Lion Air dan Ethiopian Airlines memicu krisis terbesar dalam tubuh Boeing.
Hingga kini Boeing masih mengupayakan perbaikan software dan sistem lainnya pada 737 MAX untuk meyakinkan regulator penerbangan agar mengizinkan pesawat jenis itu mengudara kembali. Upaya perbaikan yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan, berdampak pada keputusan penghentian produksi sementara mulai Januari 2020 ini.
Dokumen-dokumen Boeing ini dirilis kepada FAA dan Kongres AS sejak bulan lalu, namun baru diungkap ke publik pada Kamis (9/1) waktu setempat. Pihak Boeing menyatakan tengah mempertimbangkan sanksi disiplin untuk beberapa pegawainya terkait isi dokumen itu.
Juru bicara FAA, Lynn Lunsford, menegaskan simulator yang dibahas dalam dokumen itu telah diperiksa sebanyak 3 kali dalam enam bulan terakhir. "Setiap potensi adanya cacat yang disebutkan dalam dokumen, telah ditangani," tegasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini