Pantauan Detikcom, SD yang menjadi percontohan belajar mengajar 5 hari dalam sepekan itu tetap beraktivitas seperti biasa, seolah tidak memperdulikan insiden keretakan yang terjadi pada Jumat (10/1/2020) lalu itu.
"Siswa tetap belajar seperti biasa, namun memang kami pihak sekolah selalu mengingatkan untuk waspada. Berjaga-jaga kalau memang tiba ada getaran atau suara aneh dari lantai dan dinding," kata Epi Mulyadi, Kepala Sekolah SDN 10 Cibadak kepada Detikcom, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang sampai gimana-gimana, siswa juga mau belajar seperti biasa. Saat kejadian memang sempat ada yang panik dan ketakutan, saat itu juga guru sigap meminta siswa keluar dari kelas menenangkan," lanjut Epi.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dijelaskan Epi sudah diberitahu, bahkan perwakilan dinas sudah datang memeriksa. "Sudah dicek juga kerusakannya," katanya.
Sebelumnya, sebanyak tiga ruangan di SDN Cibadak, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengalami sejumlah kerusakan. Lantai dan dinding mengalami retak diduga akibat adanya pergerakan tanah di lokasi tersebut.
Bahkan, siswa dan guru dikejutkan dengan retaknya bagian lantai di ruang kelas IIB, Jumat (10/1/2020) sekitar pukul 09.30 WIB. Kejadian tersebut membuat para siswa dan guru yang berada dalam kelas itu panik dan langsung berlarian keluar.
Pantauan detikcom retakan itu terlihat di bagian lantai merambat hingga ke dinding. Sejumlah keramik di ruangan kelas terangkat. Selain itu retakan juga ditemukan di dekat selokan di halaman kelas.
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini