Pantauan detikcom di jalan Masjid Nurul Iman No 21 RT 10/RW 2, Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, terlihat tumpukkan sampah yang masih berserakan di pinggir jalan. Sampah-sampah tersebut berupa perabotan rumah tangga seperti kasur hingga sampah-sampah plastik lainnya hinggaa menimbulkan bau tidak sedap.
Beberapa warga yang melintas pun harus menutup hidung akibat bau tidak sedap tersebut. Sampah itu terlihat tergeletak di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga bernama Yanti mengatakan sampah-sampah tersebut sudah ada sejak hari Jumat (3/1) pekan lalu. Sampah mulai menumpuk setelah banjir di kawasan itu surut.
"Kelar banjir surut hari Jum'at (3/1) mulai bersih-bersih rumah masing-masing terus dikumpulin dah tuh sampah yang gede-gede di situ," kata Yanti, Minggu (12/1/2020).
Dia menjelaskan asal muasal sampah tersebut ada di pinggir jalan karena sebelumnya pasukan oranye meletakkan sampah sisa banjir di tempat tersebut. Terhitung hari ini, sampah itu menumpuk sekitar 9 hari yang lalu.
"Kata Pak RT juga taruh di situ aja (sampah-sampah) biar nanti sekalian dibawa sama pasukan oranye," jelas Yanti.
Yanti mengaku sampah-sampah itu mengganggu masyarakat sekitar. Dia juga menyebut sampah itu menimbulkan penyakit bagi balita di kawasan itu.
"Keganggu banget, itu lalernya juga banyak. Terus di sini juga ada bayi dua udah mulai buang-buang air karena bau sampah juga ya nggak bersih," keluh Yanti.
Hal yang sama juga terjadi di depan Yayasan Ad Da'Wah Jakarta, Jalan Madrasah Tanah Koja, Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, terlihat tumpukan sampah menggunung. Warga sekitar mengaku kesal karena tidak ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah menggunung itu.
"Iya jadi ini yang kita jengkel juga. Gara-gara sampah gk diangkat-angkat sekarang ada aja orang naik motor yang ngelemparin sampah di situ (tumpukan sampah)," kata penjaga sekolah Yayasan Ad Da'Wah Jakarta, Udin di lokasi.
![]() |
Udin mengaku pihak sekolah telah melakukan protes keras akibat tumpukan sampah yang tak kunjung diangkat tersebut. Udin menyebut karena bau tak sedap itu beberapa murid sekolah bahkan ada yang enggan untuk datang bersekolah karena banyaknya sampah dan bau sampah menyengat.
"Dari Senin (6/1) sekolah udah masuk tapi masih ada yang belum datang, takut sakit juga. Guru-guru juga udah protes ke RT/RW tapi belum ada respon," tutur Udin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini