"Sebelumnya ramai di medsos yang menyebut adanya tapak harimau di lokasi perusahaan PT Darnali (kebun sawit) di Bengkalis. Kita menurunkan tim ke lokasi atas isu tersebut," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kepada wartawan, Minggu (12/1/2020).
Haryono menyebutkan pihaknya turun ke lokasi bekerja sama dengan pihak perusahaan dan Polsek Mandau di Bengkalis untuk mengecek informasi tersebut. Tim selanjutnya menelusuri lokasi yang disebut adanya tapak harimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil observasi di lokasi jalan perusahaan memang ada tapak satwa. Namun tapak tersebut bukan harimau melainkan tapir. Antara tapak kaki harimau dan tapir memang ada kemiripan, tapi yang dilihat di lokasi itu bukan jejak harimau," kata Haryono.
Tonton juga Abaikan Rambu Larangan Berenang, Pemuda di Pantai Panjang Hilang :
Dari hasil keterangan pihak perusahaan, lanjut Haryono, sebelum isu berkembang di medsos, memang sudah terlihat ada satu ekor tapir yang berkeliaran di area perkebunan sawit tersebut.
"Kita berharap jangan ada yang mengganggu keberadaan tapir di lokasi tersebut. Biarkan saja tapir tersebut berada di lokasi, karena tidak akan mengganggu. Keberadaanya harus sama-sama dilindungi," kata Haryono.
Haryono juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memasang jerat di kawasan hutan atau di manapun. Biasanya ada yang memasang jerat dengan dalil untuk babi.
"Banyak pengalaman yang sudah ada jerat untuk babi justru yang terkena bisa harimau, gajah atau beruang. Jerat sangat mengancam terhadap satwa yang dilindungi. Dan babi itukan pakan alami harimau di alamnya," kata Haryono.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini