"Republik Islam Iran sangat menyesalkan kesalahan yang membawa bencana ini," ujar Rouhani dalam cuitan di Twitter seperti dilansir AFP, Sabtu (11/1/2020). "Pikiran dan doa saya untuk semua keluarga yang berduka. Saya menyampaikan belasungkawa paling tulus," imbuhnya.
"Penyelidikan internal Angkatan Bersenjata telah menyimpulkan bahwa disesalkan, rudal yang ditembakkan karena kesalahan manusia telah menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina dan kematian 176 orang tak bersalah," imbuh Rouhani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- 298 orang tewas, Ukraina
Pada 17 Juli 2014, pesawat milik maskapai Malaysia, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis. Pesawat Boeing 777 tersebut ditembak jatuh dalam perjalanan menuju Kuala Lumpur, Malaysia dari Amsterdam, Belanda. Keseluruhan penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 298 orang tewas, termasuk 193 warga Belanda.
Otoritas Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia, yang berperang untuk menguasai wilayah Ukraina timur, saling menuduh satu sama lain sebagai pelaku serangan rudal tersebut.
- 11 orang tewas, Somalia
Pada 23 Maret 2007, pesawat kargo Ilyushin II-76 milik maskapai Belarusia ditembak jatuh oleh sebuah roket tak lama setelah lepas landas dari Mogadishu, ibu kota Somalia dan menewaskan 11 orang. Pesawat tersebut tengah mengangkut para insinyur dan teknisi Belarusia yang datang ke Somalia untuk memperbaiki sebuah pesawat lain yang terkena sebuah rudal, dua pekan sebelumnya.
- 78 orang tewas, Laut Hitam
Pada 4 Oktober 2001, 78 orang, sebagian besar warga Israel, tewas ketika pesawat buatan Rusia, Sibir Tupolev-154 yang terbang dari Tel Aviv menuju Novosibirsk, meledak di udara di atas Laut Hitam. Peristiwa itu terjadi di lokasi kurang dari 300 kilometer dari pantai Crimea. Sepekan kemudian, pemerintah Ukraina mengakui bahwa musibah itu akibat sebuah rudal Ukraina yang ditembakkan secara tak disengaja.
Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Iran Minta Maaf:
- 290 orang tewas, Teluk Persia
Pada 3 Juli 1988, pesawat Airbus A-300 milik maskapai Iran Air, yang terbang dari Bandar Abbas di Iran ke Dubai di Uni Emirat Arab, ditembak jatuh oleh dua rudal di wilayah perairan Iran di Teluk Persia, tak lama setelah lepas landas. Kedua rudal itu ditembakkan dari sebuah kapal perang Amerika Serikat yang berpatroli di Selat Hormuz, yang keliru mengira pesawat tersebut sebagai jet tempur. Sebanyak 290 orang di dalam pesawat tersebut tewas. Pemerintah AS kemudian membayar kompensasi sebesar US$ 101,8 juta kepada Iran.
- 269 orang tewas, Sakhalin
Pada 1 September 1983, pesawat Boeing 747 milik maskapai Korea Selatan, Korean Air, ditembak jatuh oleh jet-jet tempur Uni Soviet di atas wilayah Pulau Sakhalin, setelah melenceng dari rutenya. Sebanyak 269 penumpang dan kru pesawat tewas. Lima hari kemudian, pejabat-pejabat Uni Soviet mengakui bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat tersebut.
- 108 orang tewas, Gurun Sinai
Pada 21 Februari 1973, sebuah pesawat Boeing 727 milik maskapai Libya, Libyan Arab Airline, yang terbang dari Tripoli, Libya menuju Kairo, Mesir, ditembak jatuh oleh jet-jet tempur Israel di atas wilayah gurun Sinai. Keseluruhan 112 orang, kecuali empat orang, tewas dalam peristiwa itu. Angkatan Udara Israel mengintervensi setelah pesawat Boeing tersebut terbang di atas fasilitas militer di Sinai, yang ketika itu diduduki oleh Israel. Otoritas Israel menyatakan bahwa jet-jet tempur tersebut melepaskan tembakan ketika pesawat Boeing itu menolak untuk mendarat.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini