Kelima korban tewas terjebak di lantai 2 ruko, Jl Balana, Veteran Utara, Makassar, Sulsel. Sedangkan empat orang dalam ruko selamat setelah ada yang nekat melompat.
"Ada yang lompat. Ada anggota pemadam melihat langsung (korban) mencoba meloloskan diri," ujar Kepala Bidang Operasi Damkar Makassar Hasanuddin di lokasi kejadian, Kamis (9/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran ruko di Makassar dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Lima korban tewas berada di lantai dua ruko dengan posisi terpisah.
"Lima orang ini terjebak asap dan begitu (tim damkar) tiba kebetulan asap sudah di lantai 2. Kita mencoba tembus di lantai 1, ada (korban) selamat. Satu demi satu kita evakuasi," sambung Hasanuddin.
Diduga kebakaran terjadi karena hubungan pendek arus listrik (korsleting). Kelima jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.
Korban kebakaran ruko di Makassar Benny menceritakan detik-detik istri dan anaknya menjadi korban tewas. Api menurutnya cepat membesar saat kebakaran di ruko Jl Balana, Veteran Utara, Makassar.
"Saya turun dari lantai 2 asap-api sudah besar. Saya mau tarik itu busa (busa yang terbakar) keluar tapi sudah tidak bisami karena banyak sekalimi terbakar, habismi," ujar Benny dalam keterangannya ke Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel di RS Bhayangkara Makassar.
Benny diketahui sebagai pengusaha bantal dan guling dengan menyewa ruko dua lantai. Saat kebakaran terjadi empat pekerja Benny berhasil selamat setelah keluar dari pintu belakang ruko. Nahas, istri dan anaknya bernasib lain meski Benny mengaku telah memanggil mereka untuk turun dari lantai dua ruko.
"Anak-anakku tidak ada yang turun, kalau dia turun, di belakang mo saja itu bukan api. tidak sampai ke belakang api. (tapi) tidak ada yang turun," katanya.
"Keisya (salah satu anak Benny yang meninggal) kenapa bisa dia di atas itu, padahal dia itu di bawah tadi," imbuhnya.
Dari data tim Damkar Makassar, kelima orang tewas terjebak kebakaran adalah Monita (istri), Keysa (perempuan), Alda (perempuan), Edga (perempuan), dan Ilong (bayi laki-laki). Namun dokter polisi melakukan identifikasi.
Prosesnya dilakukan pengambilan data antemortem melalui keterangan keluarga korban juga pemeriksaan data postmortem.
"Saat ini pemeriksaan jenazah postmortem. Dari situ akan rekonsiliasi antara antemortem dan postmortem sama atau tidak. Dari hasil rekonsiliasi baru kita tentukan identitas korban ini si A, B, atau C," ujar Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes dr Yusuf Mawadi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini