Maka dari itu, Forkopimda Ngawi telah menyiagakan 500 personel untuk melakukan pengecekan kelengkapan dan penanganan bencana. "Hari ini kita telah laksanakan kegiatan Apel Bersama Gelar Pasukan dan Perlengkapan dalam rangka penanggulangan bencana hidrometeorologi di Wilayah Ngawi," ujar Wakapolres Ngawi Kompol Ari Trestiawan kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Baca juga: Selain Banjir, Pasuruan Juga Waspada Longsor |
"Ini semua atas koordinasi kabar dari BMKG yang mengingatkan cuaca masih belum stabil," imbuhnya.
Apel tersebut berlangsung di Lapangan Taman Wisata Candi, Desa Beran, dan diikuti 500 lebih personel gabungan. Yang terdiri dari Polri, TNI dan BPBD.
"Untuk peserta Apel Gelar Pasukan sejumlah 500 orang lebih terdiri dari gabungan Polres Ngawi, Kodim 0805 Ngawi, Yon Armed 12 Ngawi, BPBD, Dinkes, Satpol PP dan juga relawan," terangnya.
Sementara yang bertindak sebagai Irup dalam apel yakni Bupati Ngawi Budi Sulistyono. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terkait penanganan dini akan bencana. Potensi bencana Hidrometeorologi di Ngawi salah satunya banjir di wilayah aliran Sungai Madiun dan Bengawan Solo.
"Mengingat Ngawi dilalui dua sungai besar yakni Sungai Madiun dan Bengawan Solo. Maka kita tingkatkan kewaspadaan banjir. Mengingat curah hujan sudah tinggi," ujar Budi.
Bupati yang akrab disapa Kanang juga mengatakan, bencana alam merupakan tanggung jawab bersama. Ia berharap, apabila terjadi bencana maka seluruh elemen sudah siap dalam penanggulangan. Usai apel gelar pasukan, mereka juga melakukan simulasi penanggulangan banjir.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini