"Yang jelas saya selesaikan lah di bulan Januari ini," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1/2020).
Wachyu mengaku polisi memang membutuhkan waktu untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini. Aspek kehati-hatian menjadi pertimbangan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengaku terus melakukan upaya untuk mendapat keterangan dari saudara kembar Shelisha, yakni Ayu Lelisha. Namun hingga kini, polisi belum bisa menghubungi Lelisha.
"Belum dapat (nomornya Ayu Lelisha)," ujar Riko saat dihubungi.
Polisi saat ini juga berupaya melakukan pencarian terhadap saksi-saksi yang berkaitan dengan kasus tersebut. Meski diakui Riko, pihaknya membutuhkan waktu untuk menelusuri keberadaan saksi-saksi yang dimaksud.
"Yang jelas masih perlahan itu kami telusuri, nggak bisa kami grusa-grusu (buru-buru) mencarinya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kerangka Ayu Shelisha ditemukan di dalam septic tank mertuanya, Waluyo di Bantul pada 22 Desember 2019. Kerangka Sheli, sapaan karib Shelisha, ditemukan oleh pekerja yang sedang memperbaiki saluran septic tank tersebut.
Sebelum ditemukan jadi kerangka, Sheli dilaporkan hilang oleh kembarannya, Lelisha pada tahun 2010. Polisi menduga pembunuh Shelisha merupakan suaminya, Edi Susanto yang tewas bunuh diri pada November 2019.
Dugaan ini berdasar pada surat wasiat Edi. Dalam surat itu Edi menyatakan ingin menyusul istrinya (Shelisha) dan neneknya. Padahal semasa hidupnya, Edi selalu mengaku tak tahu-menahu tentang keberadaan Sheli. (rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini