Polisi Belum Bisa Hubungi Kembaran Ayu Shelisha

Kerangka dalam Septic Tank

Polisi Belum Bisa Hubungi Kembaran Ayu Shelisha

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 09 Jan 2020 20:11 WIB
Surat wasiat suami Ayu Shelisha, Edi Susanto (Foto: Dok Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono)
Yogyakarta - Polisi bakal memanggil saudara kembar Ayu Shelisha, Ayu Lelisha yang terakhir kali diketahui berada di Sumbawa untuk dimintai keterangan. Namun, hingga kini polisi belum bisa menghubungi Lelisha.

"Belum dapat (nomornya Lelisha)," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1/2020) malam.


Pemanggilan Lelisha ini dilakukan untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan Sheli, sapaan karib Shelisha, yang ditemukan jadi kerangka di septic tank mertuanya di Bantul. Riko menyebut pihaknya juga masih menelusuri saksi-saksi lainnya untuk mengungkap kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riko mengakui pihaknya kesulitan dalam mencari saksi terkait kasus kematian Ayu Shelisha ini. Salah satu penyebabnya, terduga pelaku yakni suami Sheli, Edi Susanto tewas bunuh diri pada November 2019.

"Yang jelas masih perlahan itu kita telusuri, nggak bisa kita grusa-grusu (buru-buru) mencarinya," tutur Riko.

Diberitakan sebelumnya, kerangka Ayu Shelisha ditemukan di dalam septic tank mertuanya, Waluyo di Bantul pada 22 Desember 2019. Kerangka Sheli ditemukan oleh pekerja yang sedang memperbaiki saluran septic tank tersebut.


Sebelum ditemukan jadi kerangka, Sheli dilaporkan hilang oleh kembarannya, Lelisha pada tahun 2010. Polisi menduga pembunuh Shelisha merupakan suaminya, Edi Susanto yang tewas bunuh diri pada November 2019. Dugaan ini berdasar pada surat wasiat Edi. Dalam surat itu Edi menyatakan ingin menyusul istrinya (Shelisha) dan neneknya. Padahal semasa hidupnya, Edi selalu mengaku tak tahu menahu tentang keberadaan Sheli.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads