Jakarta -
TNI memastikan tak ada lagi kapal nelayan China di
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Namun kapal Coast Guard China masih bertahan di laut Natuna.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) Laksamana Madya Yudo Margono menuturkan sebanyak 30 kapal nelayan China telah meninggalkan perairan ZEE Indonesia. Kini, kata Yudo, dari hasil patroli TNI di laut dan udara di Natuna hanya dua kapal Coast Guard China yang masih beroperasi di perairan tersebut.
"Tadi pagi saya yakinkan lagi menggunakan ice, tidak terdeteksi. Sehingga saya yakin bahwa kapal-kapal ikan yang 30 kapal tersebut yang saya sampaikan sebelumnya itu sudah keluar dari ZEE Indonesia," kata Yudo di Mako Gabwilhan I, Jl Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi terpantau ada 2 yang kemaren juga 5303, sama 5304 masih beroperasi di situ," lanjut Yudo.
Yudo memastikan dua kapal Coast Guard China yang masih beroperasi di wilayah ZEE Indonesia tidak menjadi masalah. Menurutnya, kapal tersebut tidak sedang mengawal kapal-kapal nelayan yang melakukan illegal fishing.
"Yang masih ada di situ ada kapal-kapal Coast Guard, kapal Coast Guard tersebut karena tidak mengawal kapal-kapal ikannya ya mereka boleh bebas manuvernya di ZEE Indonesia, ingat bukan di laut teritorial," katanya.
Yudo mengatakan kapal Coast Guard China yang masih beroperasi hanya melintas saja. Menurutnya, pergerakan kapal tersebut terpantau tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum laut internasional.
"Mungkin lintas damai atau apa karena jalannya mereka berjalan terus. Jadi tidak mondar-mandir, tapi terpantau saya lihat jalannya menuju daerah Malaysia, perbatasan Malaysia. Jadi jalannya lurus terus mereka itu, tidak bermanuver. Kemungkinan bisa lintas damai," katanya.
Yudo menyebut meskipun kapal-kapal nelayan China sudah meninggalkan ZEE Indonesia, pihaknya akan terus melakukan patroli rutin. "Walaupun kapal itu sudah keluar, patroli unsur-unsur laut maupun unsur udara masih kita laksanakan. Sehingga pada pagi ini ada 6 KRI yang melaksanakan patroli keluar sekaligus melaksanakan latihan," katanya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan tidak ada lagi nelayan maupun kapal coast guard China yang masuk di wilayah ZEE Indonesia setelah adanya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Natuna. Dia meminta semua pihak tidak ribut-ribut lagi soal Natuna.
"Jadi, untuk Natuna, sekarang itu di area kemarin yang diributkan itu sudah tidak ada lagi coast guard China maupun nelayan-nelayan China, sudah keluar," kata Mahfud kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
Kapal coast guard China sebelumnya memicu ketegangan karena masuk ke wilayah ZEE Indonesia dan sengaja menghidupkan AIS (automatic identification system atau sistem pelacakan kapal otomatis). Namun, menurut Mahfud, saat ini suasana di Natuna sudah kondusif.
"Kita sekarang tidak akan ribut-ribut lagi soal pelanggaran hak berdaulat karena tampaknya sudah sekurang-kurangnya kapal-kapal yang tidak menghidupkan AIS (automatic identification system)-nya. Biasanya kemarin kan sangat proaktif kapal menghidupkan gitu, seakan nantang. Sekarang sudah ndak ada, sudah di luar semua," ujar Mahfud.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini