Seorang warga, Yani, mengatakan lumpur sempat masuk ke rumahnya hingga setinggi 20 cm. Ia pun terpaksa mengeluarkan sisa lumpur dengan peralatan seadanya.
"Ya sulit semua, soalnya kan. Kita mesti dorong lumpur keluar, mesti pakai alat kan. (Saya) pakai semprotan," ujar Yani kepada detikcom di lokasi, Rabu (8/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ya (terkena lumpur dan banjir). Yang tersisa paling pakaian aja sih," ujar Yani.
Warga lainnya, Koman, mengatakan rumahnya sempat terendam banjir setinggi 3 meter dan lumpur setinggi 40 cm. Ia bekerja keras mengeluarkan lumpur dari dalam rumahnya dengan sebuah skop
"(Total kerugian) sekitar 30-an (juta rupiah) lebih lah," kata Koman.
Mau tak mau, Koman mengungsi ke rumah saudaranya karena kondisi di rumahnya tak memungkinkan untuk ditinggali. Sudah sekitar 7 hari dia menginap di rumah saudaranya.
Menko PMK-Kepala BNPB Beri Rp 1 M ke Korban Banjir Bekasi:
"Ya dari hari malam tahun baru (1/1), sampai sekarang masih ngungsi," ujar Koman.
Pantaun detikcom, tampak lumpur mengendap di jalanan di Kemang IFI, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (8/1). Lumpur-lumpur itu memiliki ketebalan bervariasi, dari sekitar 2 cm hingga sekitar 10 cm.
Terlihat lumpur juga mengendap di taman hingga balai RW. Sejumlah petugas tampak berusaha membuang sisa lumpur dengan sekop. Jalan di perumahan menjadi licin akibat lumpur ini.
Beberapa warga tampak sedang membersihkan perabotan rumahnya. Sebagian warga membersihkan perabotan dengan semprotan air, ada pula yang mencuci pakaian.
Sebuah truk tanki air terlihat berkeliling di dalam Perumahan Kemang IFI. Truk kemudian berhenti dan menyemburkan air bersih untuk menggilas tumpukan lumpur di jalanan.
Perabotan seperti kasur, kipas angin, pakaian, lemari, termos, galon, hingga mesin cuci tampak berada di halaman rumah warga. Mobil dan motor yang terparkir di depan rumah warga tampak kotor dengan lumpur.
![]() |
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini