"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M 6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 6,1," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia di Barat Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," ucapnya.
Rahmat menyebut getaran gempa terasa di sejumlah wilayah, seperti Tapak Tuan, Singkil, Medan, dan Nias. Gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ucapnya.
Selain itu, dia menyebut ada satu gempa susulan dengan magnitudo 3,3. Rahmat mengimbau warga tetap tenang, menghindari bangunan yang retak, serta mengikuti informasi dari sumber yang bisa dipercaya serta bertanggung jawab.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa," ujarnya. (haf/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini