Para pemuda Lamongan yang tergabung dalam Inkubator Wirausaha Muda Lamongan (IWML) ini memiliki ide-ide bisnis lahir dari kaum milenial Lamongan ini seperti sambal kemasan, makanan ringan dan juga kopi.
"Ini kewirausahaan berbasis teknologi. Ada yang buat Gocak, sentra pengemasan sambel letok, serundeng, mie lavista, lumpia packaging, susu dari alpukat blackmild," Koordinator Inkubator Wirausaha Muda Lamongan (IWML) Dymas Tunggul Panuju dalam perbincangannya dengan wartawan, Selasa (7/1/2020).
Dymas mengatakan puluhan pemuda berprestasi di bidang kewirausahaan ini kini mendapatkan kesempatan untuk berguru ke Malaysia dan Singapura dalam Asean Technopreneur Exchange (Astex) 2020 selama 7-15 Januari. Menurut pemuda pemilik usaha Ayam Bakar Ngimbang ini, para pemuda yang diberangkatkan ke Malaysia dan Singapura ini adalah para siswa SMA dan mahasiswa yang berusia 16-20 tahun yang telah melalui pemuda pelopor.
"Kita memberangkatkan 35 pemuda ke Singapura dan Malaysia untuk belajar wirausaha," ujar Dymas.
Dia mengungkapkan, Asean Technopreneur Exchange bertujuan untuk membangun kapasitas para pemuda Lamongan dengan berbagi pengetahuan tentang kewirausahaan yang berbasis teknologi. Selama di dua negara tetangga tersebut, lanjut Dymas, para pemuda akan belajar tata kelola kewirausahaan, melihat program dan pelaksanaannya.
"Kita kesana untuk menunjukkan dan meningkatkan hasil karya peserta, mulai kemasan, sistem dan aplikasi untuk bisa bersaing secara internasional," tuturnya.
Selama proses berguru dalam Asean Technopreneur Exchange ini, jelas dia, mereka akan diajak ke kampus-kampus, UMKM dan orang-orang kaya di Malaysia dan Singapura. Asean Technopreneur Exchange 2020 ini bisa menghasilkan karya-karya yang internasional.
"Setelah pulang bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga Lamongan bisa berjaya lagi," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lamongan, M. Muhadjir menyebut Asean Technopreneur Exchange 2020 ini menjadi sejarah baru bagi Lamongan, karena baru pertama kalinya dilakukan Lamongan. Menurutnya, para pemuda Lamongan ini melangkah cukup cepat dengan bisa mempelajari teknologi di Malaysia dan Singapura.
"Ini momen sejarah yang patut kita catat, karena pemuda Lamongan bisa menembus prestasi sampai internasional," terangnya.
Muhadjir pun berharap, Asean Technopreneur Exchange 2020 ini membuat para pemuda untuk merancang masa depan lebih jauh untuk mengembangkan Kabupaten Lamongan di bidang kewirausahaan. Tak hanya sekadar mengaplikasikannya di Lamongan, selama mengikuti Asean Technopreneur Exchange 2020 ini para pemuda ini juga diminta Muhadjir untuk membuka jaringan kewirausahaan.
"Kunjungan ini tidak hanya sekedar silaturahmi, tapi dihadapkan pada misi jauh ke depan, bagaimana kewirausahaan bisa diaplikasikan di Lamongan, di Indonesia. Bisa bekerjasama dengan UMKM disana, sehingga bisa membuka pasar di sana," harapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini