"Penyebab tenggelamnya kapal KM Aditya disebabkan oleh karena cuaca buruk, dari kapten kapal yang berusaha menembus tingginya gelombang sehingga keseimbangan kapal tidak terkendali yang mengakibatkan kapal tenggelam," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Handoyo Santoso kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).
Tenggelamnya kapal terjadi pada pukul 09.45 Wita tadi. Handoyo mengatakan kapal tersebut sedang melayani lima wisatawan lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai perjalanan wisata, terang Handoyo, KM Aditya hendak kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo dan bertemu badai di sekitar perairan Pulau Bidadari. "Tiba-tiba muncul badai dan langsung menghantam kapal yang mengakibatkan kapal tenggelam," ucapnya.
Kapten kapal kemudian meminta pertolongan melalui radio ke kapal lain sehingga para korban cepat mendapat pertolongan. Setelah itu Handoyo dan personel Polisi Air (Polair) mendatangi lokasi tenggelamnya kapal untuk proses evakuasi korban ke darat.
"Kapten Kapal Aditya mengontak melalui radio ke Kapal Lapiret yang saat itu melintas untuk meminta bantuan mengevakuasi korban dan ABK. Kemudian speed boat Lapiret dengan cepat mendatangi kapal yang tenggelam untuk mengevakuasi korban," terang Handoyo.
"Pada pukul 09.50 Wita, saya bersama beberapa anggota Polair Mabes Polri dengan menggunakan speed boat Polair langsung terjun ke TKP guna mengevakuasi korban," sambung Handoyo.
Setelah dievakuasi, para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kepolisian setempat, melalui Syahbandar Labuan Bajo, memberikan imbauan kepada masyarakat dan agen tur untuk tidak melaut hingga cuaca kembali normal.
"Saya sudah minta Syahbandar sampaikan bahwa cuaca senang buruk, sebaiknya hindari melaut," tutup Handoyo.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini