"Yah musibah dapat terjadi di kepemimpinan gubernur DKI siapa saja. Namun yang harus dilakukan adalah bukannya memperbandingkan bagaimana besarnya banjir itu terjadi. Melainkan bagaimana pemimpin dapat cepat tanggap memberikan bantuan kepada masyarakat dan mengantisipasi musibah tersebut agar tidak terjadi lagi di masa mendatang," ujar juru bicara Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia lewat pesan singkat, Sabtu (4/1/2020).
"Intinya tidak perlu membandingkan. Itu saja ya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "PKS: Anies Tak Boleh Baper Kalau Dikritik Soal Banjir"
"Daripada salah-salahan lebih baik kita introspeksi dan bergotong-royong untuk membantu korban banjir," ujar Angkie.
Banjir besar memang sempat terjadi pada 17 Januari 2013 karena jebolnya tanggul akibat luapan Sungai Ciliwung. Akibatnya, Bundaran HI hingga Kompleks Istana kebanjiran. Untuk itu, Anies tidak ingin peristiwa tersebut terulang ketika meninjau Tanggul Latuharhari di Kanal Banjir Barat (KBB).
Baca juga: Pentingnya Waduk Pluit untuk Disidak Jokowi |
"Semalam meninjau tanggul Latuharhari dan Pintu Air Manggarai.β£ Tanggul Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhari terus diperkuat. Rembesan air terdeteksi dini oleh Dinas SDA sejak 1 Januari lalu, puluhan petugas kita masih bekerja memperkuat tanggul agar tidak jebol kembali seperti banjir besar di 2013," kata Anies lewat Instagram, Sabtu (4/1).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini