Disinggung Anies, Ini Momen Jokowi Berjibaku Bereskan Banjir DKI 2013

Disinggung Anies, Ini Momen Jokowi Berjibaku Bereskan Banjir DKI 2013

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 11:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 Joko Widodo (Jokowi) mengecek tanggul kanal banjir barat di tepi Jl Latuharhari yang jebol tahun 2013. (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung banjir besar di ibu kota tahun 2013 karena jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di Jl Latuharhari. Tanggul tersebut jebol di era kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Semalam meninjau tanggul Latuharhari dan Pintu Air Manggarai.⁣ Tanggul Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhari terus diperkuat. Rembesan air terdeteksi dini oleh Dinas SDA sejak 1 Januari lalu, puluhan petugas kita masih bekerja memperkuat tanggul agar tidak jebol kembali seperti banjir besar di 2013," kata Anies lewat Instagram, Sabtu (4/1/2020).

Tonton juga 'Jokowi Perintahkan BPBD Diaktifkan, Terutama Jakarta':

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]




Mengingat kembali peristiwa yang disinggung Anies, jebolnya tanggul terjadi mana kala pemerintahan Jokowi--yang kini menjadi presiden--di DKI Jakarta belum genap 100 hari. Hujan tak berhenti mengguyur ibu kota pada 16 Januari 2013. Akibatnya, Sungai Ciliwung meluap dan ketinggian air di Pintu Air Manggarai bahkan melewati batas siaga I.

Kanal Banjir Barat mau tak mau menerima limpahan luapan itu. Kamis, 17 Januari 2013 dini hari, debit bertambah deras. Air melimpas melewati tanggul di tepi Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.

Tanggul jebol sepanjang 75 meter. Limpasan itu lalu masuk ke Kali Cideng yang berada di tengah Jl Sumenep dan Jl Purworejo, Jakarta Pusat. Aliran kali kecil ini mengarah ke Waduk Melati, yang berada di belakang Mal Grand Indonesia.

Bundaran HI terendam air pada Januari 2013.Bundaran HI terendam air pada Januari 2013. (Foto: Dok detikcom)

Banjir besar terjadi. Bundaran Hotel Indonesia (HI) terendam. Jalan protokol sampai Kompleks Istana Kepresidenan berubah jadi sungai setinggi pinggang orang dewasa.

Pada 17 Januari 2013 malam, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menelepon Jokowi. SBY mengizinkan pembukaan pintu air yang mengarah ke Istana agar debit air dapat terbagi ke arah Menteng dan Monas.

Jokowi segera menetapkan status siaga I selama 10 hari. Keesokan paginya (18/1/2013), Jokowi meninjau tanggul yang jebol. Jokowi turut membantu mengangkat batu untuk pemasangan bronjong tanggul.

"Jangan sampai dikejar lagi oleh hujan berikutnya. Hari ini harus rampung. Kalau nggak, kita keduluan sama hujan," ujar Jokowi saat itu.


Menurut Jokowi, perbaikan tanggul dikebut dengan mengerahkan tambahan alat berat. Anggota TNI juga masih membantu memperbaiki tanggul yang jebol selebar 30 meter ini.

"Ada beberapa truk yang masih meluncur tapi belum sampai karena terjebak macet," ujar Jokowi.
Halaman 2 dari 3
(dkp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads