Banyak warga yang mengaitkan kemunculan awan itu sebagai pertanda akan adanya banjir besar seperti yang terjadi pada tahun lalu di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tadi pagi itu adalah tipe awan rendah. Itu biasa saja dalam musim hujan begini. Bukan pertanda bencana," kata Kepala Observasi BMKG Maros, Eko Sulistyo Nugroho, Jumat (03/01/2020).
Berbeda halnya dengan awan Comulonimbus (CB) yang dapat membekukan mesin pesawat jika terjebak di dalamnya, awan Stratocomulus ini hanya mengganggu jarak pandang pilot.
"Kalau awan CB kan memang berbahaya sekali buat penerbangan karena bisa membekukan mesin pesawat. Kalau yang ini, hanya mengganggu visibility saja," lanjutnya.
Tonton juga BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi 5-15 Januari 2020 :
Meski begitu, pihak BMKG Maros tetap mengimbau warga untuk waspada dengan datangnya bencana alam. Pasalnya, Januari 2020 ini diperkirakan menjadi puncak curah hujan tertinggi di beberapa wilayah Sulawesi Selatan.
"Yah curah hujan tertinggi memang diperkirakan akan terjadi di Januari ini. Tapi jika dibanding tahun lalu, intensitasnya lebih rendah tahun ini. Kita imbau warga tetap waspada," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini