"Penemuan bangkai ini berawal dari laporan yang kita terima dari masyarakat Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya bahwa adanya gajah mati sebanyak lima ekor," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Berdasarkan laporan tersebut, tim BKSDA, polisi, petugas CRU serta pihak terkait melakukan pengecekan ke lokasi pada Rabu (1/1) kemarin. Begitu tiba, tim gabungan hanya menemukan dua ekor gajah mati yang sudah berupa tulang belulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letak kedua bangkai tersebut hanya terpaut sekitar 50 meter. Pihak BKSDA Aceh kemudian berkoordinasi dengan polisi untuk proses lebih lanjut.
"Dugaan sementara kematian disebabkan oleh tegangan arus listrik, karena pada lokasi penemuan tersebut ditemukan adanya pagar listrik dengan tinggi sekitar 1,5 meter," ungkap Agus.
BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah Sumatera. Selain itu BKSDA berharap masyarakat menertibkan pagar berarus listrik karena dapat menyebabkan kematian baik satwa maupun manusia.
"Ini merupakan awal tahun yang menyedihkan bagi kita. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi. Mari bersama-sama kita tumbuhkan rasa mencintai terhadap satwa liar yang ada karena mereka juga makhluk hidup yang butuh hidup di muka bumi ini," sebut Agus.
Simak Video "Benda Mirip Tengkorak Raksasa Hebohkan Donggala"
(agse/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini