Dinas Pertanian langsung datang ke lokasi tempat ribuan ulat jengkal tersebut terlihat. Dinas Pertanian datang bersama perangkat desa setempat, langsung melakukan peninjauan lokasi. Petugas langsung mengamati satu per satu pohon yang daunnya habis dimakan ulat.
![]() |
Koordinator PUPT Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Kasiadi mengatakan ulat tersebut tidak berbahaya meskipun terkena kulit manusia. Ulat Jengkal, kata Kasiadi, biasanya akan mati dengan sendirinya saat ketersediaan makanannya sudah habis.
"Ulat jengkal ini tidak berbahaya, bahkan informasi yang kami terima sering dibuat mainan oleh anak-anak sekitar," pungkasnya, Selasa (31/12/2019).
Sementara itu, Kades Randuputih Sukandar menyebutkan serangan ulat jengkal setiap tahunnya selalu terjadi di perumahan setempat. Guna menanggulangi serangan ulat agar tak meluas, ia akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Dinas Kehutanan, Pertanian, dan Kesehatan.
"Tiap tahun memang ada ulat-ulat ini di kompleks sini. Agar tidak menyebar, secepatnya kami tanggulangi," terang Sukandar. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini