Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani berharap
PKS dan
Gerindra mencari titik temu terkait posisi Wakil Gubernur (wagub) DKI Jakarta. Dia mengatakan DKI punya tantangan besar.
"Kita harus ada mengesampingkan perbedaan untuk suatu tujuan yang lebih besar, yaitu Wagub DKI. DKI kan untuk APBD-nya saja hampir Rp 80 triliun, lalu kompleksitas masalahnya banyak. Jadi perbedaan itu dikesampingkan untuk kepentingan lebih besar," kata Zita saat dihubungi, Selasa (31/12/2019).
Zita mengatakan pimpinan DPRD DKI juga kerap membahas soal kosongnya kursi DKI-2. Dia juga melihat komunikasi antara PKS dan Gerindra makin lancar terkait kosongnya posisi
Wagub DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PAN itu melihat saat ini Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan membutuhkan sosok wagub. Kehadiran wagub, diyakininya, akan membuat kinerja Pemprov DKI makin maksimal.
"Mungkin kemarin itu masalahnya belum ketemu titik antara PKS dan Gerindra. Tapi kalau ke sini kan komunikasinya kelihatan makin lancar. Segera beri keputusan, segera kirim suratnya kepada kami," ujar dia.
"Kita bisa lihat ya, Pak Anies sedikit keteteran ya. Dari segi undangan, sehari bisa sampai 20 undangan. Lalu kompleksitas masalah, kemarin ada banjir, ada macam-macam. Jadi butuh banget sosok Wagub DKI. Dan serapan DKI tahun ini juga kurang maksimal, masih di bawah 85 persen. Itu jadi pertimbangan makin butuhnya sosok wagub agar Pemprov DKI kerjanya semakin maksimal," imbuh Zita.
Ahmad Riza Patria Jadi Cawagub DKI Usungan Gerindra:
Sebelumnya, PKS dan Gerindra belum punya kesepakatan soal kursi
wagub DKI. PKS menegaskan tetap akan memperjuangkan kursi Wagub DKI Jakarta. Partai pimpinan Sohibul Iman itu tetap menagih komitmen Partai Gerindra terkait jatah kursi pengganti Sandiaga Uno.
"Kami pegang erat kesepakatan dengan Gerindra bahwa Wagub DKI haknya PKS. Untuk itu, kami terus berikhtiar membangun komunikasi dengan berbagai partai di DKI Jakarta, terutama Gerindra agar pemilihan Wagub DKI terlaksana," kata juru bicara PKS Pipin Sopian kepada wartawan, Senin (30/12).
PKS membuka opsi akan mengajukan nama baru pengganti Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Pipin menilai lamanya proses pemilihan Wagub DKI ini menjadi evaluasi bagi PKS sehingga akhirnya memilih mengajukan nama baru. Namun belum ada bocoran soal sosok pengganti wagub baru yang akan diajukan PKS.
Sementara Gerindra diketahui mencalonkan empat nama cawagub DKI, yakni Ahmad Riza Patria, Ferry Juliantono, Arnes Lukman, dan Sekda DKI Saefullah. Gerindra berharap PKS memilih satu dari empat nama tersebut sehingga nantinya dua nama yang dikirimkan ke DPRD DKI berasal dari PKS dan Gerindra.
"Iya, begitu. Itu demi kepentingan bersama supaya ada gelaran paripurna, supaya Pak Anies ada pendampingnya. Kalau terus-menerus deadlock seperti ini kan kita nggak bisa garansi juga," tambah Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta Syarif saat dihubungi, Senin (30/12).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini