Profil Sjafrie Sjamsoeddin, Penasihat Khusus Menhan Prabowo

Profil Sjafrie Sjamsoeddin, Penasihat Khusus Menhan Prabowo

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 30 Des 2019 18:35 WIB
Sjafrie Sjamsoeddin (Dok. Pribadi)
Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menunjuk orang dekatnya, Sjafrie Sjamsoeddin untuk masuk Kemenhan. Rekan seangkatan Prabowo di Akmil ini diangkat menjadi penasihat khusus.

"Saya nggak monitor ya secara resmi strukturnya seperti apa, tapi bisa jadi (Pak Sjafrie penasihat khusus)," kata Waketum Gerindra Sugiono saat dihubungi, Senin (30/12/2019).

Selain itu, Sugiono mengatakan Prabowo juga menunjuk Suryo Prabowo sebagai Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sjafrie sendiri dikenal sebagai purnawirawan Letnan Jenderal TNI yang aktif mengamati isu pertahanan. Dikutip dari situs pribadinya, Sjafrie Sjamsoeddin dilahirkan di Makassar Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952.

Dia menyelesaikan pendidikan Akmil tahun 1974 berbarengan dengan Prabowo. Dia mengawali karirnya di Komando Pasukan Khusus pada 1975 dan menyandang berbagai tugas di lingkungan TNI/DEPHAN hingga purnatugas sebagai militer aktif pada 2011.



Pascareformasi, Sjafrie Sjamsoeddin menjadi salah satu tokoh utama perwira tinggi militer yang mendapat sorotan tajam dari publik. Penunjukannya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI dipertanyakan banyak pihak, dari politikus di DPR hingga aktivis LSM.

Serangan bertubi-tubi datang menghantam sosok peraih 22 bintang jasa dan tanda kehormatan, termasuk Bintang Dharma dan Bintang Mahaputera Utama, ini atas dugaan terkait kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu. Bahkan tekanan pun dilakukan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri untuk tidak mengesahkan penunjukan Sjafrie sebagai Kapuspen TNI pada 2002.


Di masa Presiden SBY (2004-2014), karir Sjafrie terus berlanjut dengan menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan merangkap Kapuspen TNI. Lalu akhirnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan dengan Pangkat Letnan Jenderal hingga 20 Oktober 2014.

Sejak berkarir di dunia militer, Sjafrie telah mengikuti pendidikan pengembangan umum, seperti Infantry Officer Advance Course, Seskoad, dan Lemhanas. Sementara untuk spesialisasi militer antara lain para Komando, Intelijen, Jump Master, Airborne & Path Finder, Free Fall, dan Terrorism in Low Intensity Conflict. Juga telah mengenyam pendidikan Master di bidang Bisnis, Business School in National University of Singapore (2015).


Dia juga pernah bertugas sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam kegiatan kerja sama internasional di bidang pertahanan pada 2005-2014 serta Wakil Ketua Dewan Pembina Pusat Kajian Strategi Nasional (PPSN). Sjafrie pernah dipercaya negara selaku Wakil Ketua Pelaksana Indonesia Asian Games (INASGOC) 2018.

Melalui situs pribadinya, Sjafrie kerap menuangkan gagasannya terkait isu perkembangan teknologi pertahanan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads