Selain pemasangan alat, Pemprov Sumsel juga telah membentuk satgas khusus yang terdiri atas BKSDA, Dinas Kehutanan dan berkoordinasi dengan camat serta kepala desa di daerah rawan untuk kemudian dilaporkan ke Menteri LHK.
"Masalah ini sudah saya sampaikan pada Menteri (Menteri LHK)," ujar Herman Deru ditemui wartawan di Palembang, Minggu (29/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kadis Kehutanan Provinsi Panji Tjajanto mengatakan pemasangan trap box dan camera trap sudah selesai. Selanjutnya akan ada rapat koordinasi terkait perkembangan di lapangan untuk daerah rawan harimau.
"Ada 8 kamera trap yang kita pasang dan 1 unit box trap di Semendo. Besok hari Senin akan ada rapat koordinasi di Pemkab Muaraenim untuk upaya penanganan konflik harimau dan manusia," kata Pandji.
Menurut Pandji, hal ini dilakukan Pemprov untuk melihat pergerakan harimau. Begitu juga upaya penanganan di lapangan yang harus dilakukan bersama-sama.
"Sesuai instruksi Pak Gubernur, tim satgas terus berkoordinasi dengan masyarakat. Saat ini, antisipasi dan penanganan dilakukan di titik-titik yang menjadi prioritas seperti Pagaralam, Lahat dan Muaraenim," katanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini