"Kalau Fadli Zon abaikan saja mengkritik pemerintah bagaimana mungkin sementara Gerindra adalah koalisi pemerintah lucukan," kata Ngabalin ketika dihubungi, Sabtu (28/12/2019).
Dia pun menilai manuver politik Fadli Zon berada di tingkat rendah. Ngabalin meminta Fadli Zon belajar bagaimana berpolitik bernegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin masih terlalu muda, jadi terkadang ngawur tidak karuan hehehe," lanjut Ngabalin.
Muhammadiyah: Daripada Beri Warning Radikal, Lebih Baik Berdialog:
Sebelumnya, pernyataan itu disampaikan Fadli dalam diskusi bertajuk 'Indonesia Milik Kita atau Milik Siapa?' di Restoran Raden Bahari, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019). Fadli awalnya mengutip Bung Hatta soal tujuan kemerdekaan, yaitu mencapai kebahagiaan rakyat, kesejahteraan rakyat, kebebasan dan kemerdekaan rakyat, serta kedamaian rakyat.
Fadli lalu menyinggung isu radikalisme yang menurutnya sengaja dihembuskan oleh pemerintah dan berpotensi membuat masyarakat terpecah belah. Menurutnya, radikalisme menjadi kambing hitam karena pemerintah tak becus mengelola negara.
"Jadi ini yang menurut saya sangat berbahaya, sehingga kita bisa bertanya, sebetulnya agenda apa ini? Sampai Menteri Keuangan pun harus berbicara tentang radikalisme. Jadi radikalisme ini menjadi satu dalih yang paling mudah untuk menutupi ketidakbecusan. Dan ini yang menurut saya sedang terjadi sekarang ini," ujar Fadli.
"Harus ada kambing hitam, dan kambing hitam itu namanya adalah radikalisme. Padahal, di balik radikalisme ini, menurut saya adalah ketidakbecusan di dalam me-manage dan mengelola bangsa ini," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini