"Teman-teman relawan sudah ke sana, tapi belum menganalisa penyebabnya. Kami cari tahu penyebabnya dulu, baru kami carikan penanganan atau solusinya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto, Sabtu (28/12/2019).
Menurut Joko, kejadian tanah retak atau tanah gerak lazim terjadi di beberapa wilayah Trenggalek pada saat musim penghujan. Tanah gerak paling sering terjadi di kawasan lereng pegunungan seperti Tugu, Bendungan maupun Panggul.
"Seringnya memang di daerah gunung, tapi tidak selalu, di daratan juga bisa terjadi," ujar Joko.
Sebelumnya retakan tanah membentang lebih dari 200 meter di Dusun Ngiringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari. Enam bangunan yang terdiri dari lima rumah dan satu masjid ikut terdampak dan mengalami kerusakan.
Tonton juga Puting Beliung Terjang Trenggalek, Puluhan Rumah di 4 Desa Rusak! :
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini