"Baru tahun ini kami tangani kasus kobra. Tahun lalu ada satu laporan kami tangani tapi jenis ular sawah biasa," ungkap Pengelola data markas Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Edi Setyawan pada detikcom, Jumat (27/12/2019).
Edi mengatakan dari kasus ular kobra sebanyak itu ada di Kecamatan Karangdowo, Cawas dan Polanharjo. Sebanyak 7 kobra anakan dan seekor Induk kobra diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhadap kobra yang diamankan, kata Edi, diupayakan untuk dilepas ke alam bebas yang jauh dari penduduk. Saat ini tim masih merawat seekor Induk kobra.
"Yang tertangkap kami upayakan hidup dan dilepas di lokasi jauh dari penduduk tapi tempat kami rahasiakan. Yang Induk masih kami rawat sebab sakit," lanjut Edi.
Selain kobra, tim tahun ini juga menangani 4 kasus lain tetapi ular sawah atau ular koros. Ular tak berbisa itu hanya dipindah ke sawah sebab merupakan predator alami hama tikus.
Kendala utama tidak ada. Namun kata Edi, kadang masyarakat melaporkan saat ular sudah pergi sehingga harus disisir lokasinya.
Tercatat, temuan kobra ada di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo tiga ekor dan Dusun Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo 13 ekor pada Senin (2/12). Disusul 4 ekor di Dusun Jurug, Desa Sukorejo, Kecamatan Wonosari Minggu (8/12) dan 36 ekor di Dusun Jembangan,Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Selasa (17/12).
Selain ular kobra, 2019, data yang dihimpun detikcom di markas pemadam mencatat ada 246 kasus sarang tawon Vespa Affinis. Tawon ini merebak sejak bulan September.
Kasus tahun ini cenderung naik dari tahun sebelumnya. Sebab tahun 2016 hanya satu kasus, tahun 2017 ada 217 kasus dengan satu warga tewas dan di 2018 ada 207 kasus dengan 7 orang tewas.
Anggota tim animal rescue Pemadam Kebakaran lainnya, Tri Hatmoko, saat dijumpai detikcom mengatakan tawon mulai marak bulan September. Kendala penanganan tawon hanya pada faktor cuaca.
"Cuaca mulai mendekati musim hujan sampai penghujan menyulitkan penanganan. Sebab evakuasi harus malam hari," jelasnya.
![]() |
Pemkab membentuk tim sampai melakukan investigasi klinis setiap korban meninggal dan menyiapkan 34 Puskesmas. Bahkan Polres mengerahkan anggota Bhabinkamtibmas membantu.
"34 Puskesmas sudah siap ada serum ularnya dan mensosialisasikan penatalaksanaan tawon dan ular di masyarakat," Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, Cahyono Widodo.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini