Luki menyebut pengamanan ini dilakukan dengan cara khusus yang lebih sederhana namun tetap waspada. Hal ini agar tidak menimbulkan ketakutan hingga kekhawatiran masyarakat.
"Kami berikan kepada masyarakat supaya tidak ada rasa ketakutan. Jadi kami tetap memprioritaskan pengamanan, bukan berarti kita dengan operasi ini masyarakat justru menjadi takut," kata Luki di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya, Selasa (24/12/2019).
"Tapi alhamdulillah kita lihat sendiri dari laporan perwira yang kami tugaskan bahwa masyarakat Jatim yang saat ini sedang merayakan dan mengikuti kebaktian, berbondong-bondong membawa anak, keluarga semua nenek juga pada datang, ini sebagai bentuk Jatim aman," imbuhnya.
Tak hanya itu, Luki menyebut selain pengamanan, para kiai dan habib di Jatim turut mendoakan kelancaran ibadah dan pengamanan ini. Luki berjanji akan melakukan semuanya dengan all out.
"Kami melihat kebahagiaan, bisa ditanya bagaimana masyarakat menuju gereja. Kami berikan all out dan didukung para kiai, habib untuk doa semuanya untuk Jatim," lanjut Luki.
Saat ditanya berapa jumlah personel yang mengamankan gereja, Luki menyebut pihaknya menyesuaikan kapasitas gereja. Jika gerejanya besar dan memiliki jemaat banyak, tentu pihaknya akan memberikan pengamanan lebih.
"Beragam personelnya, sesuai dengan jumlah di mana misa berlangsung jadi kita sesuaikan," pungkas Luki.
Di kesempatan yang sama, salah satu jemaat Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Surabaya, Helena mengaku sangat berterima kasih. Kini, Helena tak lagi khawatir dan merasa aman karena banyak aparat yang berjaga.
"Sangat bagus sekali, sangat beda dengan tahun kemarin. Di mana-mana banyak aparat pakai seragam semua jadi kami merasa aman. Saya merasa berterima kasih sekali dengan kunjungan Gubernur, Kapolda, kelihatan sekali bahwa Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia ini benar-benar terjaga dengan baik," ungkap Helena. (hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini