Idris (40), salah seorang warga, mengatakan, Sungai Cidetra menjadi akses utama bagi warga, mengingat jika menggunakan jalan memutar memerlukan waktu 1,5-2 jam melalui jalan Desa Sukasirna. Sedangkan jika melintasi sungai, warga hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk pergi ke pusat Kecamatan Leles dan sarana pendidikan.
Bahkan, dia menyebutkan, warga merasa belum menerima kemerdekaan seutuhnya, meskipun Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video Video Tambang Galian C di Cianjur Longsor:
Saadulloh (32), salah satu tokoh pemuda setempat menegaskan, Pemkab Cianjur harus segera membangun jembatan tersebut jika memang peduli terhadap warganya. Sebab, kata dia, ada sekitar 1.500 keluarga dan ratusan pelajar yang menggunakan akses tersebut.
"Kami mengharapkan segera ada pembangunan, baik itu sebatas jembatan gantung. Tapi baiknya jembatan beton supaya lebih kuat. Karena digunakan banyak masyarakat setiap harinya," tutur Saadulloh.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah menugaskan sejumlah relawan dan OPD terkait untuk mendata setiap jembatan yang putus, terutama yang terdampak bencana.
"Baik yang terdampak bencana ataupun tidak akan kami cek. Kalau memang itu tidak ada jembatan dan menjadi akses utama warga, tindak lanjutnya nanti oleh OPD terkait," ujar Herman.
Sebelumnya, Warga Desa Karyamukti Kecamatan Leles Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus menantang maut melintasi Sungai Ciderma. Bahkan sudah puluhan tahun warga mengharapkan adanya pembangunan jembatan di Sungai berarus deras tersebut.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini