"Agar kasus ini menjadi terang kita mendesak Polri segera turun tangan mengusut peristiwa ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku," kata Muannas kepada wartawan, Sabtu (21/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 3 anggota Laskar FPI konon menjadi korban pemukulan. Kalau benar kita tantang untuk sebaiknya mereka saja, menjadi aneh mereka yang mengaku katanya sebagai pengaman acara malah menjadi korban pemukulan. Alasan seperti ini bukan hal baru kadang modusnya selalu begitu, suka menempatkan diri sbg korban atau play victim ketika ada tuntutan proses hukum terhadap para pelaku," ujarnya.
Meski demikian, Muannas menegaskan dirinya tidak menuding siapapun sebagai pelaku pengusiran terhadap Haddad Alwi. Dia hanya mengatakan ada jejak digital berupa video yang berisi teriakan orang-orang menyebut nama salah satu ormas ketika peristiwa pengusiran Haddad Alwi itu terjadi.
"Soal tuduhan ada ormas, bahwa kita sendiri tidak menuduh FPI di balik itu, namun kita tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah, meski jejak digital video yang beredar menunjukkan tak terbantahkan bahwa ada orang yang berteriak dengan menyebut FPI berkali-kali di lokasi kejadian pengusiran," ucap Muannas.
Soal Pengusiran Haddad Alwi di Sukabumi, FPI: Tidak Tahu:
Sebelumnya, Haddad Alwi mengalami pengusiran dari salah satu acara. Haddad Alwi sempat berceramah yang berisi pernyataan kalau dirinya membela Gus Muwafiq yang dinilai melecehkan agama dan mengutuk orang-orang yang memusuhinya.
"Wallahi, saya sumpah ini. Saya wallahi, wallahi, mengutuk orang-orang yang mencaci-maki sahabat," ucap Haddad Alwi dalam video yang viral di media sosial.
Hal itu sontak mengundang keriuhan. Massa yang berpakaian serba putih memintanya turun dari panggung sambil melantunkan selawat. Pengusiran itu kemudian diduga juga dipicu karena massa menuduh Haddad Alwi menganut Syiah.
Pengurus DPP Forum Pembela Islam (FPI), Slamet Ma'arif kemudian menyinggung gerakan mengangkat satu tangan yang dilakukan Haddad Alwi saat berselawat. Dia menilai gerakan tersebut kemungkinan dianggap orang-orang yang hadir sebagai simbol Syiah.
"Ini yang saya sampaikan masyarakat di sana mayoritas berkeyakinan Sunni, ustaz Haddad Alwi memperlihatkan simbol Syiah dalam selawatnya dengan mengangkat satu tangan. Oleh masyarakat dianggap mengajak untuk mengikuti Syiah," kata Slamet Ma'arif kepada detikcom, Sabtu (21/12).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini