Dua ekor ular berjenis pudak seruni dan kobra itu ditemukan di rumah milik Ustaz Syarif di Kelurahan Pancoranmas Pitara, Pancoranmas, Kota Depok, Jumat (20/12) pagi tadi. Kedua ular itu memiliki panjang sekitar 40 cm.
Syarif mengatakan, di rumahnya memang sering ditemukan ular. Sebab, di belakang rumah Syarif terdapat kebun yang rimbun, sehingga warga menyebut rumahnya itu bekas sarang ular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus, salah seorang saksi mata yang menemukan ular, mengaku temuan ular di lingkungan tempat tinggalnya bukan hal baru. Menurut Agus, kebun di belakang rumah Syarif itu adalah habitat ular.
"Nih kalau saya lagi begini saja nih (memandangi lahan belakang rumah Syarif), tuh kan (ular-ular) pada lewat, tuh," ujar Agus sembari menunjuk ke arah kebun.
![]() |
Ia menyebut, sebelum dihebohkan fenomena penemuan ular di berbagai wilayah di Kota Depok, di lingkungan tempat tinggalnya sudah sering ditemukan ular. Temuan ular di tempatnya pun bukanlah suatu hal mengejutkan.
"Kalau di sini mah nggak aneh. Orang-orang baru pada booming, kita udah booming sendiri," celetuk Agus.
Agus saat itu hendak mengantar orang saat melihat kemunculan ular di rumah Syarif. Agus, yang merupakan jemaah majelis taklim asuhan Syarif, saat itu hendak memarkirkan motornya di teras rumah Syarif, tiba-tiba melihat ular di depan rumah.
"Baru pulang naik motor, nyampe, saya lihat sini nih (pojok teras), kan dia udah mau masuk nih ke sini (celah bawah pintu), udah jalan, Maksudnya saya motong dia (ular pertama), terus balik dia ke sana, mojok saja di sana. Saya tahan, terus (lihat ke dekat pintu) kok di sini ada ular satu lagi. Ya saya buru dulu yang itu (yang kedua), takut dia masuk aja ke situ (celah pintu)," tutur Agus.
![]() |
Agus dan beberapa warga kemudian memasukkan ular itu ke dalam botol plastik.
"Yang satu saya masukin botol, yang satu lagi masukkin botol juga pakai sapu gitu," jelasnya.
Ular itu kemudian dibuang setelah menjadi bahan tontonan warga. Ia memutuskan melepas kembali ular itu karena dikhawatirkan menjadi mainan anak-anak.
"Ya karena di sini ramai anak-anak, ngerinya. Ya masa kita ngawasin, kan kita sibuk, ada kerjaan lain juga. Banyak anak-anak kecil gitu," kata Agus.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini