BNN Sebut Manggarai Jadi Titik Rawan Peredaran Narkoba di Jaksel

BNN Sebut Manggarai Jadi Titik Rawan Peredaran Narkoba di Jaksel

Kadek Melda - detikNews
Kamis, 19 Des 2019 23:47 WIB
Foto: Kadek Melda
Jakarta - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan memetakan ada sejumlah wilayah di Jakarta Selatan yang rawan peredaran narkoba. Salah satunya di kawasan Manggarai, Setiabudi, yang juga dikenal sering terjadi tawuran.

"Daerah rawan kita itu salah satunya masih di Manggarai, Manggarai Selatan, sama Pasar Manggis. Itu daerah rawan dan itu survei BNN pusat yang kalau di Jaksel itu," kata Kepala BNNK Jakarta Selatan AKBP Mohammad Nasrun di kantor BNN, Jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (19/12/2019).

Sementara itu, peredaran narkoba berlangsung secara diam-diam. "Kalau masalah penyebaran itu kan dia sistemnya silent, bisa saja di Kemang, bukan berarti Kemang rawan. Tapi, kalau kita hitung, misalnya, bila jadi tempat hiburan atau kafe, bahkan bisa jadi menggunakan itu nggak di tempat hiburan, menggunakannya di rumah/apartmen," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Penyalahgunaan narkoba paling banyak dilakukan oleh kalangan pekerja. Narsun menyebut hanya 22 persen pelajar dan mahasiswa yang menggunakan narkoba.

"Secara global, di Indonesia itu penyalah-guna narkotika itu adalah kaum pekerja. Ini bisa kita pahami karena, kasarnya, para bandar itu nggak mau repot kalau diundangkan. Jadi mereka terkena, begitu gajian, bisa beli. Sayangnya, ada kaum pelajar dan mahasiswa dan sisanya sekitar 22 persen itu kalangan masyarakat biasa baik yang bekerja maupun tidak," paparnya.



Ia menambahkan, selain tempat hiburan dan apartemen, tempat indekos menjadi salah satu tempat yang digunakan oleh pemakai untuk mengonsumsi narkoba.

"Kos malah mungkin nanti tahun depan akan kita upayakan tempat-tempat kos yang banyak kamarnya, banyak yang kos itu akan ada razia bekerja sama dengan pemerintah kota," imbuhnya.



Di sisi lain, BNN terus gencar menggelorakan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Program diseminasi terkait bahaya penyalahgunaan narkoba paling banyak 60 persen dilakukan via oral oleh petugas yang datang ke sekolah-sekolah.

"Model programnya itu yang paling utama adalah diseminasi informasi. Jadi diseminasi terhadap pelajar itu dulu ada risetnya. Jadi dibuatlah kategorisasinya. Dia mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan narkoba itu dari mana, satu misalnya ada koran media televisi, pamflet, spanduk, kemudian running text dan yang terakhir itu oral oleh petugas," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
(mei/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads