BNPB Minta Daerah Rawan Bencana Bentuk Tim Siaga Darurat Banjir-Longsor

BNPB Minta Daerah Rawan Bencana Bentuk Tim Siaga Darurat Banjir-Longsor

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 17:55 WIB
Jumpa pers BNPB. (Nur Azizah/detikcom)
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan puncak musim hujan terjadi pada November-Desember 2019 untuk Pulau Sumatera dan Februari-Maret 2020 untuk Pulau Jawa.

BNPB meminta pemerintah daerah yang wilayahnya rawan bencana membentuk tim siaga darurat.

"Jadi di sini pemerintah daerah diminta yang memang rawan bencana untuk segera menetapkan status siaga darurat. Setelah menyiapkan siaga darurat tentunya akan dibentuk struktur organisasinya, kemudian mereka diminta juga untuk menentukan komandannya siapa," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (17/12/2019).





Menurut Agus, ramalan BMKG bisa menjadi dasar penetapan status siaga bencana. Agus menyebut BMKG telah menetapkan wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, hingga Bengkulu telah memasuki puncak musim hujan sehingga banyak terjadi banjir di sejumlah wilayah.

Sementara itu, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tengah memasuki musim pancaroba dengan curah hujan ekstrem, petir, dan angin puting beliung. Wilayah Indonesia bagian timur disebut Agus masih mengalami musim kering dan akan memasuki musim hujan pada Juni 2020.

"Jadi zona ini, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, sama Sulawesi boleh menetapkan siaga darurat, khususnya banjir, longsor, puting beliung, dan abrasi pantai. Setelah mereka menetapkan siaga darurat, langkah berikutnya adalah membentuk sistem komandonya, organisasi penanganan daruratnya, ditunjuk IC-nya dan ditunjuk komponen-komponen di bawahnya," jelas Agus.

Jika struktur organisasi tim siaga darurat itu sudah terbentuk, Agus mengatakan BNPB akan mengucurkan dana siap pakai. Jumlah dana yang diberikan menurutnya akan berbeda tergantung kebutuhan tiap daerah.




"Setelah komandannya siap, tentunya nanti BNPB bisa menyediakan dana siap pakainya untuk diberikan ke daerah. Jadi jumlahnya tergantung dari kebutuhan. Dan tentunya tim tadi akan melakukan aktivitas-aktivitas pencegahan, persiapan-persiapan jika terjadi bencana," ujar Agus.

Terkait anggaran, Agus menyebut BNPB menyiapkan dana siap pakai untuk daerah-daerah rawan bencana sebesar Rp 4 triliun. Namun, Agus mengatakan jumlah itu bisa saja berubah tergantung kebutuhan.

"Jadi untuk tahun depan kita ada anggaran Rp 700 miliar untuk internal BNPB, dan ada dana siap pakai sebanyak Rp 4 triliun yang disiapkan oleh pemerintah. Namun, jika butuh, memang perlu sekali, pemerintah bisa nambah lagi," pungkasnya.


Tonton juga Detik-detik Jalan Amblas dan Rumah Terseret Air di Sumbar :

[Gambas:Video 20detik]

(azr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads