PPP Usul Tumpak Panggabean-Gayus Lumbuun Jadi Dewas KPK

PPP Usul Tumpak Panggabean-Gayus Lumbuun Jadi Dewas KPK

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 16:38 WIB
Gedung KPK (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan sejumlah nama menjadi Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Nama-nama yang diusulkan tersebut antara lain eks hakim agung, Gayus Lumbuun; eks Ketua KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean; akademisi bidang hukum, Indriyanto Seno Adji; dan eks pimpinan KPK, Mas Achmad Santosa.

"Tapi memang ada beberapa tokoh yang saya kira memang patut dipertimbangkan. Misalnya, kalau PPP menyuarakan yang bisa dipertimbangkan itu contohnya kalau dari orang yang pernah ada di KPK ada, Pak Tumpak Hatorangan Panggabean, kemudian ada Prof Indriyanto Seno Adji, ada juga Mas Achmad Santosa," kata Sekjen PPP Arsul Sani di kompleks gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (17/12/2019).


Selain ketiga nama tersebut, eks hakim Agung Gayus Lumbuun disebut-sebut cocok menjadi Dewas KPK. Arsul mengusulkan nama-nama tersebut berdasarkan latar belakang mereka di bidang hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu artinya memang latar belakangnya hukum atau penegak hukum. Kalau lain-lain yang juga disebut-sebut itu juga Pak Gayus Lumbuun," ujarnya.


Tonton juga PPP Saran Tekan Biaya Politik: Agar Tak Cari 'Uang Kembalian' :




Arsul menilai Gayus cukup tepat menjadi Dewas KPK karena berpengalaman lama menjadi hakim agung. Namun hal ini tak menutup kemungkinan bagi nama-nama yang bukan berlatarbelakang di bidang hukum.

"Saya kira oke juga biar dia dulu politisi PDIP, tapi kan sudah kemudian lama menjadi hakim agung. Dan kemudian juga kamar pidana militer. Tapi tentunya juga dari disiplin lain tidak semuanya orang berlatar hukum atau penegak hukum," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan masih menyusun daftar anggota Dewas KPK. Jokowi enggan keliru memutuskan nama-nama yang mengisi jabatan ini.

"Jangan sampai kita keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas dan kemudian di-bully, kasihan," kata Jokowi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).

Halaman 2 dari 2
(rfs/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads