Struktur kuno ini ditemukan di dua lokasi berbeda di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang. Situs pertama berada di kebun tebu Dusun Krembangan milik Sari. Oleh warga setempat, tumpukan bata merah ini sempat dikira bangunan zaman modern.
"Saya bandingkan dengan bata di Situs Sumberbeji (situs petirtaan Majapahit) kok hampir sama. Baru saya unggah ke medsos karena saya tak punya kontak BPCB," kata Kepala Dusun Krembangan Muh Yunus kepada wartawan di lokasi penemuan situs, Selasa (17/12/2019).
Temuan struktur purbakala ini akhirnya sampai ke telinga Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim. Tim arkeolog datang ke lokasi untuk meninjau sekaligus mengukur dimensi Situs Krembangan tersebut.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan bangunan yang sudah tampak di permukaan tanah seluas 3,5 x 2,5 meter persegi. Bangunan kuno ini tersusun atas 10 lapis bata merah. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 35 x 20 x 8 cm.
"Ini bangunan mandapa, yaitu bangunan suci untuk peribadatan dan untuk menaruh sesaji," ungkapnya.
Mandapa ini, lanjut Wicaksono, mempunyai pintu masuk di sebelah timur. Menurut dia, bangunan suci jenis ini lazim terdapat di setiap desa pada zaman kerajaan Hindu. Pada masa lampau, bentuk bangunan diperkirakan mirip pura, tempat ibadah umat Hindu.
Bagian atapnya menggunakan ijuk yang disangga tiang dari kayu. Karena di situs ini masih terdapat umpak pada keempat sudutnya. Umpak-umpak itu menjadi pijakan untuk tiang penyangga.
"Karakter bata merah dengan ketebalan 8 cm sama dengan Situs Sumberbeji. Kita tahu Sumberbeji dibuat zaman Kediri dan digunakan sampai masa Majapahit. Ini mungkin dari masa Kediri," terangnya.
Sementara itu, bangunan purbakala kedua ditemukan di lahan galian pasir Dusun Mlaten, Desa Rejoagung. Struktur dari bata merah ini berbentuk memanjang sekitar 10 meter.
Wicaksono mengaku juga menemukan sejumlah batu umpak di Situs Mlaten. Dia memperkirakan struktur dari bata merah ini dibangun pada masa yang sama dengan Situs Krembangan, yaitu pada masa Kerajaan Kediri.
"Kalau melihat tinggalan di Dusun Mlaten, ada umpak-umpak batu berukir yang menandakan hunian bangsawan," tegasnya.
Meski berukuran kecil, Wicaksono menilai, kedua situs di Desa Rejoagung merupakan temuan penting. Kedua struktur kuno itu diyakini masih berhubungan dengan petirtaan Majapahit di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang.
"Jaraknya sekitar 7 kilometer dari Sumberbeji dan Candi Surowono. Perlu dikaji lebih lanjut lokasi ini sebagai apa. Kemungkinan di sekitar sini masih berpotensi adanya temuan lainnya. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Jombang apa yang bisa kami lakukan untuk mengamankan temuan ini," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini