Geram Putri Sultan Kala Koleksi Museum Keraton Dirusak Pemburu Selfie

Penampakan meja Sri Sultan HB VIII yang rusak akibat ulah turis ingin selfie (Foto: Tangkapan layar di media sosial)

Yogyakarta - Meja marmer peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VIII yang tersimpan di Museum Kursi HB VIII Keraton Yogyakarta rusak akibat ulah wisatawan yang ingin selfie. Tanda larangan naik pun dilanggar untuk konten.

Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat bagian Regol Gapura, Bekel Purakso Wiarjo, menuturkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Kala itu dia sedang bertugas di Museum Batik, yang lokasinya di timur Museum Kursi HB VIII dan tiba-tiba mendengar suara benturan.

"Kami sampai di situ ibunya (wisatawan) sudah jatuh. Jadi dia setelah selfie (dengan duduk di atas kursi peninggalan HB VIII) kan langsung jatuh," kata Wiarjo kepada wartawan di kompleks Keraton Yogyakarta, Senin (16/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdi dalem, kata Wiarjo, tak ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, dari informasi yang dia terima, ibu yang berasal dari Bandung itu memang sengaja naik ke atas mimbar di sebelah selatan. Padahal di mimbar depan sudah tertera larangan naik.

"Saya sempat tanya, 'Kok bisa naik atas, ini kan ada tulisannya (larangan naik ke mimbar)?', dia jawab, 'Saya nggak tahu, Pak, tapi saya tadi diperbolehkan salah satu orang (pengunjung)'," tuturnya.

Sentilan GKR Hayu Tahu Meja HB VIII Rusak karena Ulah Turis:

Akibat ulah turis itu, salah satu penopang meja patah serta podium tempat kursi dan meja Sri Sultan HB VIII yang dipajang jebol. Saat ini meja marmer itu sudah ditarik dari Museum Kursi HB VIII dan diperbaiki.

Menanggapi itu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat GKR Hayu sempat mengungkapkan kekesalannya lewat Twitter. Belakangan, GKR Hayu juga tak mau urusan ini menjadi panjang karena sudah ada iktikad baik dari wisatawan tersebut. "Orangnya bersedia mengganti rugi," tutur GKR Hayu.

Geram Putri Sultan Kala Koleksi Museum Keraton Dirusak Pemburu Selfie

GKR Hayu (Muhammad Ridho/detikcom)

Pihak Keraton Yogyakarta pun tak berencana membawa masalah ini ke proses hukum. Pihak Keraton juga sudah memaafkan wisatawan tersebut.

"(Perkaranya) tidak (dibawa ke jalur hukum), hanya (diselesaikan) secara kekeluargaan. Karena memang tidak ada unsur kesengajaan," jelas Bendara.

Halaman 1 2

Selanjutnya