Anies Bicara Pentingnya Kata-kata Baru Kerja

Round-Up

Anies Bicara Pentingnya Kata-kata Baru Kerja

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 14 Des 2019 21:41 WIB
Anies Baswedan (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Di hadapan para milenial, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali bicara mengenai pentingnya kata-kata. Bagi Anies, setiap aksi dan kerja harus dibarengi dengan narasi yang jelas.

Anies memulai pembicaraannya dengan mencontohkan aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, yang terpilih menjadi Person of the Year untuk tahun 2019 versi majalah terkemuka TIME. Menurut Anies, ada satu hal yang bisa dipelajari dari Greta yaitu tentang kata-kata yang bisa membuat sebuah gerakan.

"Apa ya yang sebenarnya menarik dari inspirasi, kata-kata. Karena sering kali, akhir-akhir ini, kata-kata dianggap nggak penting yang penting kerja. Rileks dulu rileks. Kenapa ini menjadi sesuatu? Tahukah Anda siapa yang jadi person of the year tahun 2019 di majalah TIMES? Bikin apa dia? Bikin movement pakai apa? Kata-kata. Namanya siapa? Greta dari Swedia. Umurnya 16 tahun," kata Anies di acara Milenial Fest 2019 di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Anies menuturkan Greta mempunyai pemikiran yang dia turunkan menjadi rangkaian kata-kata protes. Protes Greta itu, sambung Anies, disampaikannya ke sejumlah pengambil kebijakan.

"Dia bawa kata-kata protes itu ke depan parlemen ke depan pengambil kebijakan, dengan berikan pesan begini kami pemilik masa depan, lingkungan hidup, masa depan adalah milik kami, bereskan lingkungan hidup sekarang demi kami di masa depan. Itu pesan kira-kira," ujar Anies.



Lewat rangkaian kata-kata protes itu, kata Anies, Greta bisa menyampaikan aspirasinya di forum internasional. Sejumlah tokoh dunia pun memperhatikan kata-kata Greta.

"Apa yang terjadi? Kata itu menggerakkan. Bukan kemudian jadi sesuatu yang nggak penting tapi bahkan sampai bicara di forum internasional. Bayangkan pemimpin dunia dipaksa memperhatikan kata-kata anak umur 16 tahun. Dia belum berbuat sesuatu. Tapi memang anak muda, selalu saya katakan, Anak muda tidak menceritakan masa lalu, karena memang anak muda belum punya masa lalu. Anak muda tidak menawarkan masa lalu, anak muda menawarkannya masa depan," ujar dia.



Anies menegaskan kaum muda menawarkan masa depan. Generasi milenial disebut Anies harus berani.

Anies kemudian bicara soal kepemimpinan. Menurut Anies, setiap orang yang mempunyai gagasan harus memiliki narasi yang kuat agar dapat diikuti oleh orang lain.

"Kalau orang sukarela ikuti Anda maka Anda harus komunikasi, sampaikan gagasan, ada urutannya. Kalau orang mau ikuti Anda harus punya gagasan, harus anda terjemahkan itu dalam bentuk narasi, narasi diterjemahkan bentuk aksi, karya, kerja, karena itu kerja dan karya itu di fase akhir sebelumnya harus ada gagasan, narasi, baru action-nya," ucap Anies.



Mantan Mendikbud itu menegaskan jangan pernah sekali-kali meremehkan kata-kata. Jika tidak ada kata-kata, sambung Anies, maka media-media akan tutup.

"Jangan pernah remehkan kata-kata, ini semua disampaikan pakai kata-kata, kalau kata-kata nggak penting, tutup online itu, media tutup, TV tutup, karena di situ ada pesan dengan naratif, jadi teman-teman ini harus diwujudkan ujungnya pada aksi, jangan sampai action tanpa narasi, you go nowhere," kata Anies.



Anies lantas menjelaskan pentingnya interaksi dalam kehidupan manusia. Interaksi, kata Anies, bisa menghasilan berbagai inspirasi.

"Di sini kekuatan interaksi, karena itu jika anak muda hanya di rumah, di sekolahan maka akan alami paceklik inspirasi. Ketika dia keluar diskusi, datangi orang, datangi korporasi, inovator dengan penuh curiosity, sesungguhnya dia ciptakan inspirasi yang amat banyak. Tumbuh kumulatif ini," tutur dia.

Terakhir, Anies berpesan kepada generasi milenial untuk selalu menyiapkan narasi besar. Gagasan dan aksi kaum muda akan didengar luas jika memiliki narasi yang jelas.

"Pesan saya di ujung anda berkarya, siapkan ada narasi supaya yang anda gagas memiliki efek gaung luas. Sebelumnya ada gagasan, gagasan narasi aksi, dan ini dibangun lewat adanya inspirasi dari interaksi. Do that and own the future," imbuh Anies.
Halaman 2 dari 3
(knv/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads