Bagi orang luar desa, fenomena ini terlihat unik. Namun bagi warga desa, fenomena ini sudah biasa. Fenomena tanah bergoyang ini sudah ada sejak lama.
"Sejak saya kecil sudah ada fenomena sawah bergerak ini. Kalau diinjak-injak tanahnya seperti kasur, bergelombang," kata Witono (38), warga Dusun Gedangkeret yang rumahnya persis di sebelah selatan area persawahan saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/12/2019).
Salah seorang yang dituakan di Dusun Gedangkeret Damun (74) menjelaskan warga sekitar menyebut sawah bergelombang ini dengan Rowojali. Karena menurut Damun, dulunya tanah tersebut berupa rawa (rowo dalam bahasa Jawa).
"Dulunya berupa rawa yang banyak ditumbuhi tanaman Jali sehingga warga sini menyebutnya Rowojali," terangnya.
Menurut Damun, sawah bergelombang ini saat ini menjadi bagian dari tanah ganjaran Kepala Dusun Tunggorono, Kecamatan Jombang. Tanah ini disewakan ke petani di Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo untuk ditanami padi.
"Kalau menanam padi, warga pakai pohon pisang untuk pijakan supaya tidak amblas. Tanamnya setahun hanya dua kali karena sulitnya irigasi," tandasnya.
Fenomena tanah bergoyang ini berada di areal persawahan Dusun Gedangkeret, Desa Banjardowo. Sekilas hamparan sawah bekas tanaman padi di sebelah utara permukiman penduduk itu nampak normal.
Namun, sekitar 150 meter di sebelah barat jalan kampung dijumpai tanah yang bisa bergelombang. Tanah bergelombang ini luasnya sekitar 20x20 meter persegi.
Sebagian permukaannya ditumbuhi rumput. Sebagian yang lain bekas ditanami padi. Ada juga titik di tengahnya sekitar 3x3 meter persegi masih berupa kubangan lumpur yang dalam.
Tonton juga Tanah Bergerak Bikin Warga Desa Bunijaya Cemas :
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini