"Menjadi target kita di tahun 2021, kita itu sedang berusaha untuk menjadi anggota FATF," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dalam acara refleksi akhir tahun di Gedung PPATK, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Badaruddin menyebut FATF merupakan organisasi yang mengukur tingkat kepatuhan negara terhadap kebijakan anti-pencucian uang dan penanganan terorisme. Dia mengatakan saat ini Indonesia telah menjadi anggota, namun statusnya belum menjadi anggota penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini Indonesia sudah menjadi anggota, tapi statusnya observer, belum anggota penuh. Anggota hanya 38. Kita masuk sebagai observer satu-satunya Indonesia," tuturnya.
Badaruddin menyebutkankan sejumlah keuntungan menjadi anggota penuh FATF. Keuntungan itu di antaranya meningkatkan integritas ekonomi yang akan berpengaruh pada masuknya investor ke Indonesia.
"Untungnya kalau jadi anggota, Indonesia akan secara ekonomi akan meningkat integritasnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan juga masuknya investor dan meningkatkan secara umum aktivitas ekonomi kita," tuturnya.
Dia menyebut proses seleksi saat ini terus berjalan. Menurutnya, tim penilai akan datang untuk melakukan wawancara yang dilanjutkan penilaian dan pembahasan selama satu tahun.
"Saat ini sedang dilakukan evaluasi dan hasilnya akan terus berjalan. Penilaiannya akan datang ke sini dan melakukan face to face, kalau Indonesia baik dan hasilnya mencapai tingkat kepuasan, maka Indonesia insyallah akan diterima tahun 2021, biasanya akan dibahas setahun setelah itu," tuturnya.
Simak juga video BNN: Hasil TPPU Tersangka Narkoba Juga Mengalir ke Luar Negeri:
(dwia/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini