PPATK Targetkan Indonesia Jadi Anggota Organisasi Anti-Pencucian Uang di 2021

PPATK Targetkan Indonesia Jadi Anggota Organisasi Anti-Pencucian Uang di 2021

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 13 Des 2019 12:29 WIB
Refleksi Akhir Tahun PPATK (Foto: Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menargetkan Indonesia masuk sebagai anggota Financial Action Task Force (FATF). Masuknya Indonesia menjadi anggota FATF ditargetkan tercapai pada tahun 2021.

"Menjadi target kita di tahun 2021, kita itu sedang berusaha untuk menjadi anggota FATF," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dalam acara refleksi akhir tahun di Gedung PPATK, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).


Badaruddin menyebut FATF merupakan organisasi yang mengukur tingkat kepatuhan negara terhadap kebijakan anti-pencucian uang dan penanganan terorisme. Dia mengatakan saat ini Indonesia telah menjadi anggota, namun statusnya belum menjadi anggota penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini adalah organisasi atau wadah antarnegara, yang merupakan trendsetter yang dia membuat aturan, membuat kebijakan, dan berwenang mengukur tingkat kepatuhan dari negara-negara, baik anggota maupun bukan anggotanya. Mengukur kepatuhan terhadap ketentuan dan kebijakan antipencucian uang dan penanganan terorisme," kata Badaruddin.

"Saat ini Indonesia sudah menjadi anggota, tapi statusnya observer, belum anggota penuh. Anggota hanya 38. Kita masuk sebagai observer satu-satunya Indonesia," tuturnya.


Badaruddin menyebutkankan sejumlah keuntungan menjadi anggota penuh FATF. Keuntungan itu di antaranya meningkatkan integritas ekonomi yang akan berpengaruh pada masuknya investor ke Indonesia.

"Untungnya kalau jadi anggota, Indonesia akan secara ekonomi akan meningkat integritasnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan juga masuknya investor dan meningkatkan secara umum aktivitas ekonomi kita," tuturnya.

Dia menyebut proses seleksi saat ini terus berjalan. Menurutnya, tim penilai akan datang untuk melakukan wawancara yang dilanjutkan penilaian dan pembahasan selama satu tahun.

"Saat ini sedang dilakukan evaluasi dan hasilnya akan terus berjalan. Penilaiannya akan datang ke sini dan melakukan face to face, kalau Indonesia baik dan hasilnya mencapai tingkat kepuasan, maka Indonesia insyallah akan diterima tahun 2021, biasanya akan dibahas setahun setelah itu," tuturnya.




Simak juga video BNN: Hasil TPPU Tersangka Narkoba Juga Mengalir ke Luar Negeri:

[Gambas:Video 20detik]



(dwia/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads