Ketua Tim Ekskavasi Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekskavasi dilakukan atas permintaan Pemerintah Desa Pendem. Struktur bata ditemukan di area makam dusun setempat.
"Kegiatan ini (ekskavasi) dilaksanakan atas permintaan Kepala Desa Pendem, agar struktur bata yang ditemukan di area pemakaman dusun untuk segera ditindaklanjuti," kata Wicaksono kepada detikcom, Jumat (13/12/2019).
Ia menyampaikan, ekskavasi akan berkolaborasi dengan banyak pihak. Seperti Dinas Pariwisata Kota Batu, Pemerintah Desa Pendem, Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang, Komunitas Budaya Bumi Palapa, Komunitas Mbah Sinto dan Komunitas Jelajah Jejak Malang.
"Ekskavasi akan dilaksanakan selama 3 hari sampai dengan 14 Desember 2019 nanti," imbuh Arkeolog BPCB Jatim itu.
Pada hari pertama, kata dia, tim menggali dua titik berukuran 6x4 meter. Hasil dari penggalian itu tampak struktur bata yang membentang utara-selatan dengan kedalaman 82 sentimeter di bawah permukaan tanah.
"Struktur bata memiliki panjang 344 cm lebar 84 cm, tinggi 20 cm. Yang terdiri dari 3 lapis bata yang disusun dari komponen bata berukuran panjang 35 cm, lebar 25 cm, dengan ketebalan 9 cm," beber Wicaksono.
Dia menambahkan, di sebelah barat struktur bata terdapat punden warga yang berukuran 4,5x5 meter. Yang di dalamnya terdapat Yoni dan Arca Nandi berbahan batu andesit.
Yoni berukuran panjang 77 cm dan lebar 77 cm serta tinggi 67 cm. Ekskavasi diharapkan dapat mengungkap keberadaan dan fungsi situs pada zamannya.
"Sedangkan Arca Nandi berukuran panjang 64 cm, lebar 30 cm dan tinggi 36 cm. Bagian kepalanya telah hilang. Kedua cagar budaya itu telah didata BPCB Jatim tahun 2017 lalu," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini