Di Rakornas BWI, Menag Cerita Menara Syariah di PIK Disponsori Nonmuslim

Di Rakornas BWI, Menag Cerita Menara Syariah di PIK Disponsori Nonmuslim

Faisal Javier - detikNews
Rabu, 11 Des 2019 15:53 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi (Faisal/detikcom)
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menghadiri Rakornas Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dalam sambutannya, Fachrul bercerita mengenai pembangunan menara syariah di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara (Jakut), yang disponsori oleh nonmuslim.

Fachrul awalnya bicara mengenai potensi wakaf di Indonesia yang sangat luar biasa. Menurut Fachrul, pengembangan wakaf di Indonesia memerlukan kerja sama dari semua pihak.

"Wakaf luas biasa berkembang sangat cepat. Dulu kalau wakaf paling-paling wakaf bangun kuburan, wakaf bangun musala kecil, duitnya (wakaf) sekarang udah luar biasa," kata Fachrul di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menjelaskan, pembentukan BWI bukan berarti mengecilkan peran Kementerian Agama (Kemenag), tapi justru memperkuat peran pemerintah dalam pengembangan wakaf. Pemerintah, menurut Fachrul, berperan dalam memfasilitasi regulasi tentang wakaf.

"Kementerian Agama memfasilitasi regulasi, pencatatan akta wakaf, pendataan aset wakaf, perizinan istibdal, dengan persyaratan yang ketat, advokasi sengketa wakaf, edukasi wakaf, dan sebagainya dalam koridor undang-undang dan kepentingan masyarakat," ujar dia.




Mantan Wakil Panglima TNI itu lantas berbicara mengenai manfaat wakaf. Menurut dia, ada sejumlah orang yang belum memahami soal perbedaan wakaf dan sedekah.

"Tadi saya tanya kepada teman-teman, bagaimana bedanya sedekah uang dan wakaf uang. Sudah dijelaskan, kayaknya belum banyak yang tahu juga tentang wakaf uang itu ya. Banyak orang yang berpikir, uang itu hanya sedekah ya, tapi wakaf nampaknya bisa berlipat ganda. Mungkin lebih baik dari menyedekahkan uang, mungkin lebih bagus mencatatkan uangnya, apalagi kalau kita belum tahu mau dikasihkan ke siapa sedekahnya," tutur dia.

Setelah bicara panjang lebar mengenai wakaf, barulah Fachrul bercerita mengenai pembangunan menara syariah di PIK. Menurut Fachrul, sponsor utama pembangunan menara syariah tersebut merupakan warga non-muslim.

"Hari Minggu yang lalu saya ikut pencanangan pembangunan menara syariah di PIK. Itu sponsornya atau pendukung-pendukung utamanya hampir semua nonmuslim itu. Kemudian meresmikan mewakili Presiden, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, nonmuslim," imbuh dia.

Pelajaran yang bisa dipetik dari hal tersebut, kata Fachrul, adalah mengenai inklusivitas. Fachrul kemudian menyinggung banyak zona halal saat ini yang eksklusif.

"Apa yang ingin saya sampaikan? Belakangan ini banyak muncul zona syariah, zona halal, pojok halal, dan sebagainya. keliatan seperti eksklusif gitu ya. Jadi kebetulan saya tadi memberikan arahan di indeks kerukunan umat beragama, saya bilang begini, sebetulnya ada syariah-syariah gitu atau zona halal, pojok halal, dan sebagainya sangat baik. Tapi mungkin perlu sedikit 'dibungkus' sehingga tidak menjadi eksklusif. Sebagai contoh saya bilang kalau di angkot itu ada pojok halal. Apa salahnya ditambah sedikit tulisan di bawahnya, 'halal bagi muslim, oke bagi semua orang', mungkin seperti itu," ujar Fachrul disambut tepuk tangan hadirin.
Halaman 2 dari 2
(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads