"Kepolisian Batu Niah telah melakukan olah TKP dan saat ini sedang melakukan identifikasi atau pencocokan DNA di Rumah Sakit Umum Miri terhadap sisa potongan tubuh korban yang ditemukan di dalam perut buaya, maupun potongan tubuh yang sudah ditemukan sebelumnya," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Almarhum rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman dengan biaya ditanggung oleh perusahaan," kata Argo.
Simak juga video saat Geger Penemuan Mayat di Pasangkayu, Diduga Diserang Buaya:
Sebelumnya diberitakan buaya dengan panjang 4,2 meter ditembak mati di sebuah sungai area perkebunan distrik Ulu Suai, Sarawak, Malaysia. Saat perut buaya itu dibedah, ditemukan mayat yang sudah berupa tulang dan potongan pakaian di dalamnya.
Dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (7/12), buaya itu diburu oleh tim aksi satwa liar dari Korporasi Kehutanan Sarawak (SFC) dengan bantuan polisi dan warga desa setempat sejak akhir November lalu. Perburuan dilakukan setelah dilaporkan reptil itu membunuh dan memakan seorang pekerja perkebunan asal Indonesia (WNI) yang hilang sejak Senin (25/11), saat mengumpulkan sayuran di area rawa-rawa setempat.
Buaya itu ditembak mati pada Jumat (6/12) waktu setempat. Sejumlah tulang manusia dan potongan pakaian kemudian ditemukan di dalam perut buaya itu. CEO SFC, Zolkipli Mohamad Aton, menyatakan tulang dan pakaian di dalam perut buaya itu diyakini sebagai Situju.
Sebelumnya, potongan tubuh manusia yang diduga bagian tangan dan torso ditemukan di tepi sungai yang terletak di dalam area perkebunan antara Miri dan Bintulu itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini