Otoritas Malaysia Temukan Mayat di Perut Buaya 4 Meter, Diduga WNI

Otoritas Malaysia Temukan Mayat di Perut Buaya 4 Meter, Diduga WNI

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 07 Des 2019 13:35 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Kuala Lumpur - Seekor buaya dengan panjang 4,2 meter ditembak mati di sebuah sungai yang mengalir di area perkebunan distrik Ulu Suai, Sarawak, Malaysia. Saat perut buaya itu dibedah, ditemukan mayat yang sudah berupa tulang dan potongan pakaian di dalamnya.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (7/12/2019), buaya itu diburu oleh tim aksi satwa liar dari Korporasi Kehutanan Sarawak (SFC) dengan bantuan polisi dan warga desa setempat sejak akhir November lalu.


Perburuan dilakukan setelah dilaporkan reptil itu membunuh dan memakan seorang pekerja perkebunan asal Indonesia (WNI) yang hilang. Pekerja perkebunan bernama Abdul Situju (33) itu menghilang sejak Senin (25/11) pekan lalu, saat mengumpulkan sayuran di area rawa-rawa setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buaya itu ditembak mati pada Jumat (6/12) waktu setempat. Sejumlah tulang manusia dan potongan pakaian kemudian ditemukan di dalam perut buaya itu. CEO SFC, Zolkipli Mohamad Aton, menyatakan tulang dan pakaian di dalam perut buaya itu diyakini sebagai Situju.

Sebelumnya, potongan tubuh manusia yang diduga bagian tangan dan torso ditemukan di tepi sungai yang terletak di dalam area perkebunan antara Miri dan Bintulu itu.


Dalam pernyataannya, Zolkipli berterima kasih kepada kepolisian dan warga desa setempat yang membantu timnya memburu buaya tersebut. Dia mengingatkan warga untuk melapor pada polisi dan SFC jika bertemu binatang berbahaya dan tidak berupaya melawannya sendiri.

"Buaya sangat berbahaya, jadi hal yang paling baik adalah memberitahu kami jika ada penampakan (buaya)," imbaunya.

Simak Video "Jaksa Tuntut Terdakwa Kasus Mayat Dalam Karung 12 Tahun Bui"

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads