Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (
LIPI) menyebut induk
ular kobra yang masih diburu di Citayam sulit ditemukan. Sebab, induk kobra umumnya akan meninggalkan anakannya setelah bertelur.
"Kita harus paham bahwa ular itu kalau model penelurannya dia bertelur kemudian ditinggalkan sama induknya, jadi nggak ditungguin sama induknya," kata peneliti LIPI Amir Hamidy, saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amir mengatakan induk kobra akan langsung meninggalkan lokasi setelah bertelur. Dia menduga, induk kobra di Perumahan Royal Citayam Residence, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipastikan sudah meninggalkan lokasi bertelur sejak 2 atau 4 bulan yang lalu.
"Induk ada di situ 2, 3, 4 bulan yang lalu kemudian ditinggal sama induknya, jadi kalau cari induknya ya nggak akan ketemu pasti sudah ke mana," ucap Amir.
Teror Kobra di Citayam Berlanjut Walau 30 Anaknya Telah Ditangkap:
Selain itu, Amir mengungkap kecil kemungkinan induk kobra kembali ke tempat bertelur mencari anaknya. Induk kobra kemungkinan akan kembali jika ada potensi mangsa untuk makanan seperti tikus.
"Jadi kalau masih ada di situ atau dia balik bukan karena ada anaknya tapi mungkin di situ menyediakan potensi mangsa yang cukup, banyak tikus mungkin di situ. Mungkin begitu ya, bukan karena ada anakannya tapi karena di situ ada kemungkinan ada mangsa banyak," ungkapnya.
Seperti diketahui, induk ular kobra yang meneror warga Perumahan Royal Citayam Residence, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga kini belum ditemukan. Warga pun masih berusaha mencari induk ular kobra tersebut.
"Induknya masih belum (ketemu)," kata warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo, ketika dihubungi, Selasa (10/12/2019).
Hari mengatakan pihaknya pun telah melaporkan teror ular kobra ini ke pemerintah desa. Namun, kata dia, hingga kini belum ada bantuan datang dari desa.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini