Seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2019), lebih dari 160 mobil milik warga Palestina yang ada di wilayah Shuafaat, Yerusalem Timur, itu dikempesi ban-bannya.
Foto-foto yang dirilis media-media Israel menunjukkan slogan-slogan anti-Arab yang berbunyi 'Arab=musuh', kemudian 'Tidak ada tempat di negara ini untuk musuh' dan 'Ketika warga Yahudi ditikam kami tidak akan bungkam' tersebar di sekitar mobil-mobil yang dirusak. Slogan itu ditulis dalam bahasa Ibrani dengan cat semprot warna merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Secara terpisah, seorang pejabat lokal menuturkan kepada televisi setempat, Kann, bahwa rekaman CCTV menunjukkan vandalisme itu dilakukan pada malam hari saat hujan mengguyur area tersebut. Menurut pejabat lokal yang enggan disebut namanya itu, para pelaku vandalisme merupakan warga Yahudi.
Aksi vandalisme ini memiliki ciri khas serangan 'price tag', sebuah eufemisme bagi tindak kejahatan kebencian yang dimotivasi oleh nasionalis Yahudi yang secara umum menargetkan properti milik warga Palestina atau warga Israel keturunan Arab sebagai pembalasan atas serangan terhadap warga Israel.
"Tiga pemukim bermasker menyelinap ke kawasan ini pada dini hari dan merusak ban-ban mobil yang diparkir di jalan utama," tutur seorang warga setempat bernama Maysa Abu Khdair yang mobilnya dirusak. Kamera CCTV yang dipasang oleh Khdair merekam aksi vandalisme tersebut.
Tonton juga Israel Tuding Iran di Balik Kerusuhan di Baghdad :
Halaman 2 dari 1