Seperti dilansir AFP, Kamis (5/12/2019), keterangan kepolisian setempat menyebut sejumlah agen intelijen Israel menyamar sebagai warga Arab untuk mendatangi rumah-rumah di kawasan Jabel Mukaber di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, untuk menangkap dua warga Palestina itu.
Penggerebekan itu terjadi pada Oktober lalu, namun baru diungkap ke publik pada Rabu (4/12) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, menuturkan kepada AFP bahwa dua warga Palestina bernama Ahmed Jaabis (21) dan Bassel Abidat (19) itu telah dijerat dakwaan menjadi anggota ISIS pada Minggu (1/12) waktu setempat.
Lebih lanjut Rosenfeld menyebut kedua warga Palestina itu berencana melancarkan serangan di wilayah Yerusalem pada 'hari kemerdekaan' Israel pada April tahun depan, yang biasanya diwarnai dengan perkumpulan sejumlah besar warga Yahudi di area-area publik.
"Para terdakwa merupakan anggota organisasi teror IS (nama lain ISIS-red)," demikian pernyataan Kepolisian Israel seperti dikutip dari dokumen dakwaan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini